Kegiatan Pertemuan Koordinasi Mitra dalam Rangka Mendukung Pelaksanaan GERMAS Tingkat Kota Banjarbaru: Analisis Mendalam

Oleh. Eka Hermi Royani dkk.

Pendahuluan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan inisiatif nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perilaku hidup sehat. Ini adalah tindakan sistematis dan terencana yang melibatkan seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk berperilaku sehat. GERMAS bertujuan untuk mengurangi risiko penyakit dan meningkatkan energi untuk kehidupan sehari-hari melalui tujuh kegiatan utama: aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, pemeriksaan kesehatan berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan penggunaan jamban sehat. Sasaran GERMAS mencakup individu, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan.

Latar Belakang
Kegiatan pertemuan koordinasi mitra untuk mendukung pelaksanaan GERMAS di tingkat Kota Banjarbaru menjadi sangat krusial dalam mencapai tujuan tersebut. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk sosialisasi, tetapi juga untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Dengan berfokus pada koordinasi dan komitmen bersama, pertemuan ini diharapkan dapat mendorong implementasi GERMAS yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Pelaksanaan Kegiatan
Pada Kamis, 27 Juni 2024, kegiatan ini dilaksanakan di Hotel Roditha Banjarbaru dengan melibatkan 40 peserta dari berbagai mitra pendukung GERMAS Kota Banjarbaru. Acara ini dibuka oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarbaru. Narasumber dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Kota Banjarbaru, dan Kepala Seksi Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan Kota Banjarbaru menyampaikan berbagai materi tentang strategi pelaksanaan dan inovasi GERMAS di Kalimantan Selatan.

Salah satu highlight dari kegiatan ini adalah Senam Germas Bersama yang menunjukkan pentingnya aktivitas fisik sebagai bagian dari gaya hidup sehat. Selain itu, penandatanganan komitmen bersama oleh peserta menunjukkan keseriusan semua pihak dalam mendukung pelaksanaan GERMAS di Banjarbaru. Tidak hanya berhenti di situ, peserta juga membuat Rencana Tindak Lanjut (RTL) untuk memastikan pelaksanaan kegiatan GERMAS di lingkungan masing-masing.

Analisis Konsep dan Teori
GERMAS adalah wujud nyata dari teori promosi kesehatan yang dikemukakan oleh Green dan Kreuter dalam “Precede-Proceed Model.” Model ini menekankan bahwa promosi kesehatan harus dimulai dengan diagnosa sosial, epidemiologis, perilaku, dan lingkungan, sebelum mengembangkan dan mengimplementasikan intervensi. Dalam konteks GERMAS, diagnostik ini dilakukan melalui analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, seperti kebiasaan makan, aktivitas fisik, dan lingkungan.

Selanjutnya, pendekatan ini juga mengacu pada teori perubahan perilaku, seperti “Health Belief Model” (Rosenstock, 1974) yang menyatakan bahwa individu akan mengubah perilaku mereka jika mereka merasa berisiko terhadap penyakit dan percaya bahwa perubahan perilaku akan mengurangi risiko tersebut. GERMAS menggunakan kampanye edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko penyakit yang dapat dicegah melalui gaya hidup sehat.

Strategi Pelaksanaan dan Inovasi
Strategi pelaksanaan GERMAS di Kalimantan Selatan, sebagaimana dipresentasikan dalam pertemuan ini, meliputi pendekatan multi-sektoral yang melibatkan tidak hanya sektor kesehatan, tetapi juga sektor pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Pendekatan ini selaras dengan teori “Social Determinants of Health” yang menyatakan bahwa kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor di luar layanan kesehatan, termasuk kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Inovasi yang diperkenalkan di Kalimantan Selatan mencakup penggunaan teknologi informasi untuk memantau kesehatan masyarakat, seperti aplikasi mobile yang memungkinkan masyarakat untuk melacak aktivitas fisik, konsumsi makanan sehat, dan jadwal pemeriksaan kesehatan. Selain itu, pengembangan program-program komunitas yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat, seperti senam bersama dan lomba kebersihan lingkungan, juga merupakan bagian dari strategi inovatif ini.

Penilaian dan Tantangan
Pertemuan ini juga mengevaluasi tantangan dalam pelaksanaan GERMAS, seperti rendahnya tingkat kesadaran masyarakat, keterbatasan sumber daya, dan resistensi terhadap perubahan perilaku. Salah satu cara untuk mengatasi tantangan ini adalah dengan pendekatan “Community-Based Participatory Research” (CBPR), di mana masyarakat dilibatkan secara aktif dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Ini akan meningkatkan rasa memiliki dan komitmen masyarakat terhadap program tersebut.

Selain itu, pentingnya dukungan kebijakan dari pemerintah pusat dan daerah tidak bisa diabaikan. Kebijakan yang mendukung, seperti regulasi yang mengurangi pajak untuk makanan sehat dan meningkatkan pajak untuk produk tembakau dan alkohol, dapat mendorong perubahan perilaku yang lebih luas di masyarakat.

Kesimpulan
Kegiatan pertemuan koordinasi mitra dalam rangka mendukung pelaksanaan GERMAS tingkat Kota Banjarbaru menunjukkan komitmen dan sinergi antara pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perilaku hidup sehat. Melalui strategi dan inovasi yang telah dirumuskan, serta komitmen bersama yang kuat, diharapkan GERMAS dapat mencapai tujuan utamanya, yaitu meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Dengan penerapan teori promosi kesehatan, perubahan perilaku, dan determinan sosial kesehatan, serta pendekatan partisipatif yang melibatkan masyarakat, GERMAS memiliki potensi besar untuk menjadi program kesehatan yang berkelanjutan dan efektif. Namun, tantangan yang ada harus terus diatasi melalui kebijakan yang mendukung dan inovasi yang relevan, sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat merasakan manfaat dari gerakan ini.

Related posts