Kebijakan Pemkab Ciamis Inkonsistensi Program, Kinerja PJ Bupati Ciamis Dipertanyakan

Ciamis, Jabar — PW.Berdasarkan data dari Berita Resmi Statistik BPS Provinsi Jawa Barat No. 80/11/Th.XXVI, 15 November 2023, Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Ciamis pada tahun 2023 berada di angka 8,09 tahun.Artinya Rata-Rata Lama Sekolah penduduk Ciamis berada di kelas 3 SLTP.

Capaian angka 8,09 tahun ini masih berada di bawah provinsi Jawa Barat (8,83) dengan jarak perbedaan 0,74 tahun dan juga masih berada di bawah Nasional (8,77) dengan jarak perbedaaan 0,68 tahun.

RLS akan mempengaruhi daya saing penduduk Ciamis dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk aspek ekonomi.

Oleh karena itu, seharusnya Pemda Ciamis memberi penguatan terhadap peningkatan RLS.

Terlebih, Visi Ciamis “Nanjeur 2045” akan sulit tercapai kalau daya saing masyarakat rendah akibat rendahnya tingkat pendidikan.

Sayangnya, di bawah kepemimpinan Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna yang sudah menjabat selama 60 hari, kontruksi pikiran di atas tidak terbangun.

Buktinya pada dokumen Rancangan Akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Ciamis 2025-2045, target capaian RLS Ciamis tahun 2045 hanya 9,09 tahun. Artinya pada tahun 2045, rata-rata lama sekolah penduduk Ciamis hanya kelas 1 SLTA, kata Pengamat Sosial dan Peduli Pendidikan Kabupaten Ciamis Endin Lidinillah kepada sejumlah awak media, Kamis (20/6/2024).

Menurut Lidinillah, penentuan target RLS 9,09 tahun itu, perlu dikritisi karena beberapa alaasan.

Pertama, angka 9,09 itu self contradiction dengan visi yang dibuat pemda sendiri “Ciamis Nanjeur 2045”. Bagaimana Ciamis bisa Nanjeur dalam arti membumbung lurus ke atas kalau RLS penduduknya kelas 1 SLTA dan juga berada di bawah provinsi dan nasional.

Kedua, ada kekacauan premis berpikir.Tahun 2023, RLS Ciamis 8,09, dan pada tahun 2045 targetnya 9,09.

Kesimpulanya kata Lidinillah, selama 22 tahun (2023-2045), RLS Ciamis hanya naik 1 tahun. Berarti tiap tahun hanya naik kisaran 0,05. Sementara pada tahun tiga tahun terkhir (2021-2023), rata-rata kenaikannya 0,13. Lalu dari mana muncul rata-rata kenaikan 0,05, tanya Lidinillah ?.

Ketiga, Inkonsistensi program. Tahun 2020-2021, pemda melalui Disdik meluncurkan program Implementasi Masif Gerakan Masyarakat Ayo Sekolah (Immas Gemas) yang dilaksanakan berkolaborasi dengan pentahelix.

Program ini berhasil menaikan RLS Ciamis dari 7,70 pada tahun 2020 menjadi 8,09 pada tahun 2023 melampaui target RPJMD 2024 yang hanya mematok target 8,05.

Program ini juga berhasil mengubah rata-rata kenaikan RLS yang selama rentan waktu 5 tahun (2015-2020) hanya 0,05, menjadi 0,13 hanya dalam jangka waktu 3 tahun (2021-2023).

Pertanyannya, mengapa rata-rata kenaikan per tahun di RPJPD 2025-2045 hanya 0,05? Padahal saat ini, berbagai dimensi infrastruktur Immas Gemas itu sudah terbangun ke seluruh Ciamis, dari mulai regulasi, sosialisasi, kelembagaan, data, ketatalaksanaan, SDM sampai support masyarakat di tingkat desa.

Target 0,05 per tahun benar-benar menunjukan inkonsistensi program pemda yang berawal dari kekacauan pikiran top leader pengambil kebijakan.

“Saya minta Pj Bupati mengevaluasi kinerjanya, mumpung baru 60 hari. Banyak catatan saya terkait kinerja Pj selain masalah pendidikan. Saya masih menunggu sampai 100 hari, apakah ada perubahan kinerja dari Pj atau tidak.Kalau tidak ada perubahan, sebaiknya Pj mengundurkan diri saja,” tandas Endin Lidinillah.***

Jurnalis: Adyluhung/rls

Related posts