Gangguan Personaliti Borderline (BPD) sering kali menimbulkan ekspektasi dan persepsi yang lebih kuat terhadap penolakan sosial dibanding individu sehat. Untuk mengatasi pengalaman penolakan sosial ini, disarankan untuk mengalihkan perhatian dari diri sendiri ke orang lain. Dalam penelitian ini, kami menyelidiki apakah partisipan dengan BPD menghindari peningkatan kesadaran diri dan apakah hal ini dilakukan secara disengaja.
Melalui penelitian atas tiga puluh pasien BPD dan tiga puluh partisipan kontrol sehat, yang semuanya tidak mengetahui tujuan studi ini, diminta untuk memilih antara duduk di kursi yang menghadap cermin (kesadaran diri) atau tidak menghadap cermin (penghindaran kesadaran diri). Setelah itu, mereka diminta untuk mengindikasikan apakah mereka memilih tempat duduk tersebut dengan sengaja.
Hasilnya menunjukkan bahwa pasien BPD cenderung menghindari kursi yang menghadap cermin lebih sering daripada partisipan kontrol sehat. Sebanyak 90% pasien melaporkan bahwa mereka memilih tempat duduk mereka dengan sengaja, dibandingkan dengan 26.7% partisipan sehat (rasio odds = 24.75).
Hasil ini mengungkapkan reaksi yang berubah terhadap isyarat kesadaran diri pada BPD. Meskipun pasien BPD sedikit lebih sering menghindari isyarat tersebut, mereka lebih sering menyadari perilaku mereka daripada partisipan sehat. Sebagai penjelasan yang mungkin, konsep diri yang berkaitan negatif dengan tubuh serta rentan terhadap rasa malu, serta peningkatan tingkat perhatian yang difokuskan pada diri sendiri, diusulkan sebagai kemungkinan.
Teori psikologi yang diajukan oleh ahli menyatakan bahwa kesadaran diri yang sehat adalah kunci untuk pertumbuhan emosional dan sosial yang baik. Menurut Carl Rogers, seorang psikolog humanis, kesadaran diri adalah langkah pertama dalam proses aktualisasi diri, di mana seseorang mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang dirinya sendiri. Namun, dalam kasus BPD, kesadaran diri tampaknya menjadi sumber ketidaknyamanan yang besar. Gangguan ini mendorong individu untuk menghindari cermin, melarikan diri dari refleksi diri yang mungkin memicu perasaan negatif.
Bagaikan burung yang takut akan bayangan sendiri di air, penderita BPD menghindari cermin untuk menghindari konfrontasi dengan gambaran diri yang mereka anggap tidak menyenangkan. Mereka terjebak dalam siklus penghindaran, di mana mereka semakin memperkuat ketidaknyamanan mereka terhadap kesadaran diri.
Menjelang Ramadhan, bulan suci dalam agama Islam, memiliki makna yang dalam dan hikmah yang dapat dipetik dalam hal kesadaran diri. Ketika umat Islam menjalankan puasa di bulan Ramadhan, kita diharapkan untuk meningkatkan kesadaran diri mereka, baik secara spiritual maupun sosial. Dengan menahan diri dari makan, minum, dan perilaku buruk lainnya, umat Islam diminta untuk merenungkan diri sendiri, memperbaiki hubungan mereka dengan Allah Sang Pencipta dan sesama manusia. Dalam hal ini, Ramadhan mengajarkan bahwa kesadaran diri yang sehat adalah kunci untuk pertumbuhan spiritual dan kesejahteraan sosial.
Namun, bagi individu dengan BPD, Ramadhan mungkin menjadi tantangan yang lebih besar. Penghindaran terhadap kesadaran diri dapat menghambat kemampuan mereka untuk meraih manfaat spiritual dari ibadah puasa. Oleh karena itu, penting bagi mereka untuk mendapatkan dukungan dan bantuan yang diperlukan untuk mengatasi ketidaknyamanan mereka terhadap kesadaran diri.
Akhirnya, kesadaran diri bukanlah hal yang harus dihindari, tetapi sebuah jendela menuju pertumbuhan dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri sendiri. Meskipun menghadapi bayangan diri yang tidak menyenangkan mungkin sulit, itu adalah langkah pertama yang penting untuk menyembuhkan dan berkembang. Dengan memahami diri sendiri dengan lebih baik, seseorang dapat mengatasi ketidaknyamanan mereka dan mencapai kesejahteraan yang lebih besar dalam hidup mereka. Semoga Ramadhan tahun ini penuh makna, Selamat menjelang Bulan Suci Ramadhan. Menyalaaa Abangku…
Oleh. Ahyar Wahyudi
(Ref. Winter, D., Koplin, K., & Lis, S. (2015). Can’t stand the look in the mirror? Self-awareness avoidance in borderline personality disorder. Borderline personality disorder and emotion dysregulation, 2, 13. https://doi.org/10.1186/s40479-015-0034-9)
