Rumah Sakit Sumber Hidup GPM: Meningkatkan Mutu dan Keselamatan Pasien melalui Akreditasi LAFKI

Sebagai bentuk pengawasan dan pembinaan atas mitra Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI), kita kembali mengingat perjalanan yang inspiratif dari Rumah Sakit Sumber Hidup GMP dalam upaya meningkatkan mutu dan keselamatan pasien. Dalam lanskap kesehatan yang dinamis, langkah-langkah progresif yang telah diambil oleh rumah sakit ini mencerminkan komitmen mereka untuk memberikan layanan yang tidak hanya memenuhi standar, tetapi juga memberikan kepercayaan dan perlindungan kepada setiap pasien. Sebagai sebuah metafora, upaya ini seperti “membenahi rumah dengan pedoman blueprint kualitas”, di mana setiap tindakan diarahkan untuk memperbaiki dan memperkuat layanan berdasarkan pada pedoman kualitas yang jelas dan terukur.

Rumah Sakit Sumber Hidup GMP telah mengadopsi berbagai teori dan praktik manajemen mutu yang diakui oleh ahli sebagai bagian dari strategi mereka. Salah satu konsep utama yang diterapkan adalah Total Quality Management (TQM), yang menekankan partisipasi semua individu dalam organisasi untuk berkontribusi pada peningkatan mutu secara berkelanjutan. Ini sejalan dengan temuan survei Kementerian Kesehatan RI yang menyoroti pentingnya keterlibatan semua pihak dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

Selain itu, budaya keselamatan pasien menjadi fokus utama dalam upaya peningkatan mutu Rumah Sakit Sumber Hidup GMP. Konsep ini menciptakan lingkungan di mana setiap keputusan dan tindakan diarahkan untuk melindungi pasien dari risiko dan cedera yang tidak diinginkan. Ini juga mencerminkan pendekatan yang dianut oleh surveior akreditasi dari LAFKI, yang menyoroti pentingnya budaya organisasi yang mempromosikan komunikasi terbuka, pembelajaran berkelanjutan, dan akuntabilitas kolektif.

Manajemen risiko juga merupakan bagian integral dari strategi rumah sakit ini dalam meningkatkan keselamatan pasien. Dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengurangi risiko potensial, mereka dapat mengurangi kemungkinan insiden yang merugikan pasien. Pendekatan ini mencerminkan prinsip-prinsip manajemen risiko yang diperkenalkan oleh ahli manajemen seperti Peter F. Drucker.

Tidak hanya itu, manajemen data kesehatan juga memainkan peran penting dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Dengan menggunakan data secara efektif, Rumah Sakit Sumber Hidup GMP dapat mengidentifikasi pola, tren, dan area yang memerlukan perhatian khusus. Ini sejalan dengan teori-teori manajemen modern yang menekankan pentingnya analisis data untuk mendukung pengambilan keputusan yang informasional dan berbasis bukti.

Namun, meskipun telah tercapai kemajuan yang signifikan, masih ada tantangan dalam menjaga momentum perbaikan secara berkelanjutan. Konsep pembelajaran berkelanjutan menjadi relevan di sini. Hal ini menekankan kemampuan organisasi untuk terus belajar dan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

Selain memperbaiki aspek teknis, penting juga untuk mengakui pentingnya aspek kemanusiaan dalam layanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan tidak hanya tentang memenuhi standar atau mengikuti pedoman, tetapi juga tentang kualitas hubungan antara penyedia layanan dan pasien. Sebagai metafora, rumah sakit bisa diibaratkan sebagai “rumah yang hangat dan ramah”.

Dalam refleksi untuk hari esok, penting bagi Rumah Sakit Sumber Hidup GMP dan institusi kesehatan lainnya untuk terus mengembangkan dan menerapkan strategi yang inovatif. Dalam dunia kesehatan yang terus berkembang, hanya dengan tetap beradaptasi dan belajar dari pengalaman masa lalu, kita dapat mencapai kualitas pelayanan kesehatan yang lebih tinggi dan memberikan perlindungan serta kepercayaan kepada setiap pasien yang membutuhkan.

 

Oleh: Dr. dr. Hisnindarsyah, SpKL. Subsp.KT(K),SE., M.Kes., MH., C.FEM, FISQua, FRSPH

Related posts