Pelopor Wiratama MBD : Polres Maluku Barat Daya – Pelaksanaan program Polri Peduli Stunting dalam upaya mendukung Program Polri Presisi 2023 secara berkesinambungan yang dilaksanakan oleh Polsek Tepa bersama Pemerintah Kecamatan Tepa di beberapa Desa di Kecamatan Babar Barat dalam upaya Pencegahan serta Penanggulangan Stunting atau Gizi buruk pada anak atau balita.
Kali ini Kapolsek Tepa yang diwakili oleh Aipda Y. Ratuanak bersama Kepala Seksi PMD Kecamatan Babar Barat M. Engel, S.E dan staf, Kepala Desa Tepa D. Taliak dan Babinsa Desa Tepa hadir dalam pelaksanaan kegiatan pembagian asupan gizi di Posyandu bersama para kader dan orang tua anak di Balai Desa Tepa Kecamatan Babar Barat Kabupaten Maluku Barat Daya pukul 10.30 Wit pada Selasa siang (06/02/2024).
Kegiatan pembagian asupan gizi berupa kacang hijau, telur dan susu kepada orang tua dari ke 14 anak balita penerima asupan gizi yang dilakukan oleh Bhabinkamtibmas bersama stakeholder lainnya adalah semata-mata dilakukan sebagai bentuk kepedulian bagi masyarakat, Polri berupaya mencari solusi untuk menekan dan mencegah bahaya stunting di wilayah Kecamatan Pulau Babar Barat.
Pada kesempatan ini Kapolres Maluku Barat Daya AKBP Pulung Wietono, S.I.K melalui Kasi Humas Ipda Wempi R. Paunno mengatakan, langkah pendampingan yang dilakukan oleh Polri bersama stakeholder lainnya untuk melihat perkembangan pertumbuhan anak / balita di Desa dalam upaya mencegah dan menanggulangi Stunting guna menghindarkan warga dari pengaruh Gizi buruk yang terjadi akibat kurangnya asupan Gizi dalam jangka waktu panjang sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.
“Dengan adanya peran aktif Polri dan semua pihak khususnya Pemerintah Kecamatan maupun Pemerintah Desa serta elemen terkait lainnya yang bekerja sama secara bahu membahu melalui upaya pencegahan dan penanggulangan stunting kiranya secara bertahap dapat menekan dan menurunkan angka stunting. “ tutur Kasi Humas.
Selain itu Kasi Humas juga menambahkan, Stunting merupakann ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia, anak yang menderita stunting akan memilikki riwayat kesehatan buruk karena melemahnya daya tahan tubuh sehingga apabila tidak ditangani secara serius maka akan berdampak buruk terhadap perkembangan anak diantaranya : Kurang Gizi dalam waktu lama, Pola asuh kurang Efektif, Pola makan yang tidak teratur dan beberapa hal lain yang sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan anak itu sendiri.
“Pimpinan berharap kiranya langkah-langkah efektif yang sudah kita (Polri-red) lakukan selama ini dapat ditindak lanjuti oleh semua pihak secara berkelanjutan dengan didasari rasa kepedulian bersama untuk memerangi serta menurunkan angka stunting sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak-anak kita di Kecamatan ini senantiasa terjaga dalam keadaan baik dan sehat. “tutup Kasi Humas.