SKK Migas – KKKS Pamalu Dan PAM GKI Paulus Saoka, Kolaborasi Gelar Berbagai Lomba Cipta Kreasi

Saoka PW- Galih Agusetiawan (Pjs Kepala Perwakilan SKK Migas Pamalu), Pdt Jeane Fonataba Haurissa (Ketua Klasis GKI Sorong), Jacobus Susim (Ketua PHMJ GKI Paulus Saoka), Perwakilan KKKS Pamalu, BPVP Sorong, Poltekpel Sorong, PAM GKI Paulus Saoka dan masyarakat Saoka Distrik Maladumes Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya (20 Januari 2024), mengikuti kegiatan perlombaan dan pengumuman pemenang dari berbagai lomba di GKI Paulus Saoka.

Kompetisi Cipta Kreasi Kearifan Lokal dengan empat kategori lomba, yaitu lomba spot foto, mencari bibit tanaman, menghias perahu dan memasak. Kompetisi yang di motori Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas)- Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Pamalu dan Persekutuan Anggota Muda Gereja Kristen Injili (PAM GKI) Paulus Saoka ini, di ikuti empat rayon yaitu Betania, Maranatha, Imanuel dan Ora Et Labora.

Pemenang lomba spot foto adalah Rayan Ora Et Labora (1), Rayan Betania (2), Rayan Maranatha (3) dan Rayan Imanuel (harapan 1). Pemenang lomba mencari bibit adalah Rayon Betania (1), Rayon Ora Et Labora (2), Rayan Imanuel (3) dan Rayon Maranatha (harapan 1). Pemenang lomba menghias perahu adalah Rayon Betania (Juara 3), Rayon Imanuel (harapan 1), Rayon Ora Et Labora (harapan 2) dan Rayon Maranatha (harapan 3). Pemenang lomba memasak adalah Rayon Maranatha (1), Rayan Imanuel (2), Rayan Ora Et Labora (3) dan Rayon Betania (harapan 1).

Dari berbagai lomba cipta kreasi ini, keempat rayon menampilkan hal-hal yang sangat baik, terutama pada saat lomba memasak. Ada makanan atau hidangan baru yang ditampilkan, baik pisang png, jus, dan aneka hidangan lainnya termasuk nasi goreng buah merah dan otak-otak buah merah. Galih Agusetiawan pada kesempatan tersebut menjelaskan kenapa SKK Migas – KKKS Papua dan Maluku mendorong kearifan lokal?

“Agar menumbuhkan kembali budaya-budaya yang dulu pernah ada. Seperti dalam lomba memasak, banyak sekali kearifan-kearifan lokal yang ada tapi banyak yang belum tahu. Ada pisang png, jus, nasi goreng buah merah, otak-otak buah merah dan lainnya. Hal ini dapat kita publikasikan untuk menarik wisatawan datang. Karena Saoka merupakan daerah wisata, maka mereka bisa membeli makanan khas yang ada di Saoka ini.”

Keempat lomba yang dilaksanakan tersebut, dikatakan Galih, bahwa SKK Migas – KKKS Pamalu bertujuan ingin melihat apakah ada potensi-potensi pemuda dan masyarakat yang ingin maju dan bermitra dengan yang lain. Pada setiap kategori lomba, tidak bekerja sendiri tapi membutuhkan kerjasama tim, sehingga menciptakan kerukunan dan persahabatan yang sejati. Dan kegiatan ini sudah dimulai sejak 8 Desember 2023 sampai saat ini 20 Januari 2024. Kelanjutannya setelah ini, kami akan mendorong dengan memberikan pelatihan.

“Pelatihan tersebut adalah pelatihan pola pikir, peningkatan keyakinan berwiraswasta dan meningkatkan nilai untuk dapat berwiraswasta. Ini merupakan program pengabdian masyarakat dari SKK Migas – KKKS Pamalu, dimana investor bermitra dengan negara dan kami tularkan kepada masyarakat. Agar masyarakat dapat bermitra dengan banyak orang,” terang Galih Agusetiawan.

Pdt Jeane Fonataba Haurissa sangat senang dengan kegiatan yang dilakukan SKK Migas – KKKS Pamalu. Kegiatan seperti ini merupakan peningkatan kapasitas dan kapabilitas jemaat. Harapannya dari kegiatan ini, akan dilanjutkan dengan pelatihan. Kami punya motto Beriman yaitu Bersatu Inovatif dan Mandiri. Inovatif, peningkatan kapasitas kita dapat, yakni dengan cara membangun kemitraan dengan kelompok lain selain dengan jemaat. “Kegiatan ini sangat positif. Karena kita sedang menghadapi banyak tantangan, termasuk anak-anak muda.

*Jacob Sumampouw

Related posts