Menggali Kekuatan Tersembunyi dalam Kesehatan: Peran Keluarga dan Pasien

 

“Kehidupan adalah seperti mengendarai sepeda. Untuk menjaga keseimbangan, Anda harus tetap bergerak.” – Albert Einstein

Dalam perjalanan panjang kita melalui sistem perawatan kesehatan yang kompleks ini, kita seringkali mengharapkan agar kita bisa berada dalam kendali penuh atas perawatan kita. Namun, realitas di lapangan seringkali jauh dari harapan tersebut. Hasil studi oleh Redley dan rekannya menunjukkan bahwa melibatkan pasien dalam perawatan mereka bisa menjadi tantangan, bahkan ketika pasien menyatakan keinginan mereka untuk aktif terlibat. Mereka menginvestigasi hubungan antara preferensi pasien untuk terlibat dan tingkat keterlibatan mereka selama ward round berikutnya, dan hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keduanya. Ini menggambarkan betapa rumitnya dinamika perawatan kesehatan.

Namun, seharusnya kita tidak menyerah pada tantangan ini. Sebaliknya, kita dapat melihat keluarga dan pasien sebagai sumber daya berharga yang belum sepenuhnya dimanfaatkan dalam dunia perawatan kesehatan. Mari kita menjelajahi peran mereka sebagai mitra aktif dalam menciptakan perawatan yang lebih baik, lebih aman, dan lebih manusiawi, dengan mengintegrasikan konsep dan teori dari para ahli dalam domain ini.

Sistem Perawatan Kesehatan Sebagai Ekosistem yang Kompleks

“Ketika hujan turun, beberapa orang mencari perlindungan di bawah payung, sementara yang lain hanya merasa basah dan bahagia.” – Anonymous

Dalam memahami peran keluarga dan pasien dalam perawatan kesehatan, kita harus memahami bahwa sistem ini bukanlah entitas yang statis, tetapi lebih mirip dengan ekosistem yang kompleks. Sistem perawatan kesehatan saat ini didefinisikan sebagai “sistem adaptif yang kompleks,” di mana keberhasilannya tergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dengan perubahan atau gangguan dalam rangka menjaga operasional yang diperlukan. Dalam kata lain, sistem ini harus mampu “bergerak” seperti sepeda Albert Einstein untuk menjaga keseimbangan.

Namun, kefleksibelan ini seringkali dilihat sebagai pelanggaran terhadap prosedur atau “workaround,” yang pada dasarnya adalah cara-cara alternatif untuk mengatasi masalah. Namun, kita harus menyadari bahwa kadang-kadang fleksibilitas seperti ini adalah kunci untuk mencapai hasil yang lebih baik. Inilah tempat di mana keluarga dan pasien masuk. Mereka adalah individu yang berada di luar, di dalam, dan di antara batas-batas sistem perawatan kesehatan ini.

Peran Keluarga dan Pasien sebagai Agen Resilensi*

“Dalam hutan yang lebat, pohon yang patah menjadi batu loncatan bagi yang bijak.” – Proverb Cina

Pikirkanlah pengalaman Anda ketika mencari perawatan kesehatan untuk diri sendiri, keluarga, atau teman. Mungkin Anda pernah merasa perlu melakukan tindakan yang tidak terduga untuk mencapai tujuan perawatan yang diinginkan. Contohnya, Anda mungkin harus mengejar janji dokter atau mengoreksi informasi yang digunakan dalam pengambilan keputusan klinis. Aktivitas semacam ini dapat dianggap sebagai upaya “reaching in” ke dalam sistem perawatan kesehatan, di mana pasien dan keluarga mengambil inisiatif untuk mengatasi kompleksitas sistem ini. Ini seperti pohon yang patah di hutan lebat yang menjadi batu loncatan bagi yang bijak.

Penelitian menunjukkan bahwa pasien dan keluarga seringkali melakukan tindakan yang mungkin dilihat sebagai tindakan “non-adheren,” namun sebenarnya adalah strategi-resilensi. Mereka melakukan rekonsiliasi obat mereka sendiri setelah keluar dari rumah sakit atau menghubungi dokter umum mereka ketika ada perubahan dalam obat mereka. Tindakan-tindakan ini, yang pada awalnya mungkin dianggap sebagai “melanggar aturan,” sebenarnya adalah cara pasien dan keluarga untuk menjaga kualitas dan keamanan perawatan mereka.

Mengubah Paradigma Keterlibatan Pasien dan Keluarga

“Saat kita bergerak maju, kita harus membebaskan diri dari belenggu cara lama yang membatasi potensi kita.” – Steve Maraboli

Tradisionalnya, keterlibatan pasien dan keluarga dalam perawatan kesehatan sering difokuskan pada aktivitas tertentu, seperti mengingatkan tenaga medis tentang mencuci tangan atau berpartisipasi dalam ward round di rumah sakit. Namun, kita perlu memahami bahwa peran mereka jauh lebih besar daripada itu. Kita harus beralih dari pandangan yang sempit ini ke pandangan yang lebih holistik tentang bagaimana mereka dapat berkontribusi secara berkelanjutan dalam mengelola kompleksitas sistem perawatan kesehatan.

Bagaimana kita bisa memfasilitasi peran mereka yang lebih besar dalam menciptakan perawatan yang lebih baik dan lebih aman? Salah satu langkahnya adalah memberikan peluang sehari-hari bagi mereka untuk “reaching in” ke dalam sistem kesehatan. Misalnya, saat pasien pulang dari rumah sakit, mereka dapat diberikan panduan sederhana tentang langkah-langkah apa yang perlu mereka ambil selanjutnya, seperti menghubungi dokter umum mereka atau memberikan salinan surat keluar mereka. Hal ini akan memberikan mereka kontrol lebih besar atas perawatan mereka.

Keluar dari Bayang-Bayang Sistem: Peran Pengetahuan Keluarga dan Pasien

“Pengetahuan adalah kekuatan, dan pengetahuan bersama adalah kekuatan bersama.” – Taryn Williams

Salah satu keunggulan unik dari pasien dan keluarga adalah pengetahuan mereka tentang sistem perawatan kesehatan yang bisa menjadi “jembatan” antara berbagai komponen sistem ini. Mereka sering memiliki wawasan yang lebih baik tentang bagaimana berbagai departemen, ruang rawat, atau rumah sakit bekerja bersama, dibandingkan dengan para profesional yang bekerja di dalamnya. Mereka bisa menjadi sumber informasi yang sangat berharga.

Sebagai contoh, dalam situasi darurat di mana pasien tidak dapat mengakses catatan medis mereka, pasien atau keluarga mereka dapat menjadi sumber informasi kritis tentang riwayat medis, regimen perawatan, dan obat-obatan. Mereka juga dapat berperan sebagai “broker pengetahuan” yang menghubungkan informasi antar profesional kesehatan. Contohnya adalah penggunaan rekam medis anak dalam layanan kehamilan dan inisiatif dalam pelayanan perawatan jangka panjang.

Mengintegrasikan Variabilitas dalam Perawatan Kesehatan

“Kehidupan itu seperti bermain musik; yang penting bukanlah not-notnya, tetapi bagaimana Anda menari saat musik dimainkan.” – Anonymous

Selama dekade terakhir, telah terjadi peningkatan intervensi yang dirancang untuk mendukung keterlibatan pasien dan keluarga dalam perawatan kesehatan. Namun, kita sekarang berada dalam fase di mana kita perlu memikirkan kembali bagaimana menciptakan perubahan dalam perawatan kesehatan. Kita tidak boleh terlalu ketat dalam mengendalikan intervensi, tetapi sebaliknya harus membiarkan beberapa bagian dari perawatan bervariasi sesuai dengan skala lokal.

Aktivitas yang memiliki variasi signifikan dan terhubung erat dengan aktivitas lain cenderung menjadi target utama perbaikan, karena perubahan dalam aktivitas tersebut dapat memiliki dampak besar pada hasil pasien, keamanan, dan pengalaman. Oleh karena itu, kita dapat mempertimbangkan pendekatan “hibrid” di mana beberapa aspek dari perawatan lebih diatur, sementara yang lain tetap fleksibel tergantung pada situasi.
Menyelami Potensi Penuh Pasien dan Keluarga

“Hanya ketika kita melepaskan belenggu keyakinan lama kita, kita dapat mencapai potensi penuh kita.” – Roy T. Bennett

Mengelola kompleksitas dalam sistem perawatan kesehatan adalah tugas yang rumit. Pasien dan keluarga bukan hanya sumber variabilitas yang tidak diinginkan dalam perawatan, tetapi juga dapat menjadi sumber pengetahuan yang berharga dan resilensi dalam mendukung kualitas dan keamanan perawatan kesehatan. Untuk memanfaatkan sepenuhnya peran penting ini, kita perlu melepaskan keyakinan tradisional tentang pengendalian ketat terhadap intervensi dan memberikan fleksibilitas kepada staf kesehatan untuk beradaptasi dengan kondisi yang berubah.

Dengan demikian, kita dapat menciptakan sistem perawatan kesehatan yang lebih tangguh, lebih berkualitas, dan lebih aman bagi semua orang. Saat kita merenung tentang bagaimana peran pasien dan keluarga dalam perawatan kesehatan, kita harus mengingat kata-kata Albert Einstein, bahwa dalam perjalanan ini, kita harus terus bergerak ke depan dan tetap beradaptasi, karena itulah kunci untuk menjaga keseimbangan dalam sistem perawatan kesehatan yang kompleks ini.

Semoga tulisan ini memberikan inspirasi dan manfaat bagi kita semua. Artikel ini merupakan critical review oleh Dr. H. Ahyar Wahyudi, Ns., M.Kep.,FISQua, FRSPH, FIHFAA, seorang surveior dari Lembaga Akreditasi Fasilitas Kesehatan Indonesia (LAFKI) dari sebuah artikel dengan citasi: O’Hara JK, Aase K, Waring JScaffolding our systems? Patients and families ‘reaching in’ as a source of healthcare resilience.BMJ Quality & Safety 2019;28:3-6.

Related posts