Pangkogabwilhan I Laksamana Madya TNI Agus Hariadi, Pimpin Upacara Pemakaman Letjen (Purn) DR (HC) T.B . Silalahi, SH

 

Balige, PW
Tiba sekitar pukul 09.00 di Bandara Internasional Silangit, Siborong borong, Tapanuli Utara, Provinsi Sumatera Utara Kamis,16/11/2023, jenazah Letnan Jenderal TNI (Purn) Tiopan Bernhard Silalahi, SH disambut Upacara Militer. Kasdam I/BB Brigjend TNI Rifky Nawawi, SE, SIP menjadi Inspektur Upacara Penyambutan. Jenazah kemudian dibawa ke Hall of Silence TB.Silalahi Center Balige, Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara untuk dimakamkan.

Upacara Pemakaman di Hall of Silence TB Silalahi Center Balige dipimpin Pangkogabwilhan I Laksamana Madya Agus Hariadi, M.Han. Dalam sambutannya Pangkogabwilhan I mengucapkan turut berdukacita, bela sungkawa yang sedalam dalamnya atas kepergian salah satu Putra terbaik Bangsa Indonesia. Hadir dalam Upacara Pemakaman kerabat dekat TB, Silalahi diantaranya Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, Letjend (Purn) Hinca Siburian, Mayjend (Purn) Haposan Silalahi, Kapoldasu Irjen Pol Agung Setia Imam Efendi, S.Ik

“Saya sebagai Inspektur Upacara menyatakan turut berduka cita, bela sungkawa yang sedalam dalamnya. Semoga seluruh keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan oleh Tuhan Yang Maha Esa agar dapat menerima kepergian almarhum dan untuk dapat melanjutkan cita cita perjuangan almarhum dimasa hidupnya.”

Letjend TNI TB Silalahi merupakan lulusan Akademi Militer Nasional di Magelang tahun 1961 yang mengambil kecabangan Kavaleri, memiliki jabatan terakhir Asisten I KASAD dengan pangkat Mayor Jenderal. Setelah dikaryakan menjadi Sekjend Departemen Pertambangan dan Energi (1988). Pada masa Kabinet Pembangunan VI (1993) era Presiden Soeharto dipercaya menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan pangkatnya dinaikkan menjadi Letnan Jenderal TNI. Juga Dewan Pendiri Yayasan Soposurung Balige yang mengelola Sekolah Unggulan di Balige, Sumatera Utara.

Usai memimpin Upacara Pemakaman Laksamana Madya TNI Agus Hariadi, M.Han menyerahkan Bendera Merah Putih kepada Ibu Budiarti Napitupulu nyonya T.B. Silalahi. Rangkaian acara Pemakaman T.B. Silahi selanjutnya diisi kata kata perpisahan dari berbagai pihak termasuk Pemerintah Kabupaten Toba Samosir melalui ucapan belasungkawa yang disampaikan oleh Bupati Toba Samosir kepada keluarga T.B. Silalahi.

“Selama almarhum hidup dan saya banyak berinteraksi dengan beliau, Bapak T.B. Silalahi merupakan pribadi yang visioner dengan mimpi dan cita cita yang menurut saya sangat mulia diantaranya yaitu mencerdaskan anak bangsa dan memberi kesempatan bagi anak anak bangsa tanpa memandang jenis kelamin, suku dan agama. Namun lebih mengutamakan membantu keluarga yang kurang mampu.” ujar Roy Kristianto Staf Ahli Strategi Yayasan Sopo surung Balige.

Roy Kristianto menjelaskan bila Yayasan Soposurung merupakan organisasi nirlaba yang mengelola Sekolah Unggulan di Balige, Toba Samosir, Sumatera Utara. Dimana pada tahun 1990 sejak didirikan hingga 2008 tidak memungut biaya apapun dari siswa siswinya. Termasuk menanggung seluruh biaya hidup mereka didalam asrama.

“Hal ini didasari dari keadaan beliau dulu yang merupakan keluarga kurang mampu, ditambah saat Bapak dulu saat masih kecil sudah yatim. Nah, melalui Yayasan Soposurung yang didirikan inilah beliau ingin mencerdaskan kehidupan anak bangsa, berbagi dan memberi kesempatan bagi seluruh anak bangsa dengan mengutamakan keluarga kurang mampu. Bapak T.B. Silalahi selalu menanamkan kita harus punya pandangan yang jauh ke depan dan jangan takut intuk bermimpi.” tutup Roy Kristian saat diwawancarai PW setelah Upacara Pemakaman selesai.

“Jangan menjadi sesuatu karena pengaruh kuasa orang lain, namun jadilah sesuatu karena kemampuan diri sendiri. Nasehat yang selalu saya ingat penuh yang sangat memotivasi dan selalu menjadi dasar saya dalam berkarya.” tutur Supridarsono Silalahi, seorang advokat yang sangat dekat dengan T.B. Silalahi.

Hal ini disambung Mona Sidabutar rekan Supridarsono Silalahi dengan sedikit terisak menceritakan kedekatannya dengan T.B. Silalahi dan mensyukuri mendapat banyak ilmu dari T.B. Silalahi. “Sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Dan hingga saat ini, kalimat yang diucapkan bapak saya jadikan sebagai motto hidup saya.” (Mula)

Related posts