Sidoarjo.PW – Dalam upaya untuk mendorong transformasi digital di wilayah pedesaan, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo telah menjalin kemitraan strategis dengan PT. Telkom Indonesia untuk membentuk program Desa Digital.
Sebanyak 9 Desa terpilih sebagai pilot project Desa Digital diantaranya Desa Waru, Desa Tambak kalisogo, Desa Kedungrejo, Desa Glagaharum, Desa Pangreh, Desa Bluru, Desa Kupang, Desa Dukuhsari, dan Desa Kedungcangkring.
Program Desa Digital ini akan siap di launching pada Agustus 2023 nanti. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi di desa-desa yang ada di wilayah Kabupaten Sidoarjo.
Kerjasama ini merupakan langkah progresif Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dalam menghadapi perkembangan era digital yang semakin pesat.
Plt. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sidoarjo, Didik Triwahyudi mengatakan bahwa program desa digital ini termasuk dalam program Smart City. Dimana program Smart City ini, masuk dalam Peraturan Bupati (Perbup) Sidoarjo.
“Melalui program Desa Digital, kami berharap dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat di pedesaan dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai sarana untuk pembangunan dan pemberdayaan ekonomi lokal,” jelas Didik saat acara MoU dengan PT. Telkom Indonesia pada Rabu (26/7/2023).
Sementara itu, Account Manager PT. Telkom Indonesia Witel (Wilayah Telekomunikasi) Sidoarjo Koko Al Musqid mengungkapkan bahwa perwujudan Desa Digital di Kabupaten Sidoarjo menggunakan aplikasi bernama “Simpel Desa” yang mana sebelum digunakan akan dilaksanakan beberapa tahap. Tahap awal akan fokus pada penyediaan infrastruktur dasar komunikasi di desa-desa yang sebelumnya memiliki keterbatasan akses internet. PT Telkom Indonesia, sebagai mitra strategis, akan berperan aktif dalam memastikan ketersediaan akses internet yang stabil dan terjangkau di seluruh wilayah Kabupaten Sidoarjo.
“Setelah selesai melalui beberapa tahap, pada Agustus 2023 kita sudah siap untuk launching aplikasi dan dapat di gunakan untuk 9 desa terpilih, sedangkan untuk 14 desa lainnya masih waiting list sebab kendala banyaknya blank spot pada desa-desa tersebut,” jelasnya.
Koko juga menambahkan, program ini juga akan memberikan pelatihan dan pembinaan kepada masyarakat desa dalam pemanfaatan teknologi informasi untuk berbagai keperluan, seperti pendidikan, kewirausahaan, pertanian, dan layanan publik lainnya.
“Pemanfaatan e-commerce juga akan diperkenalkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian desa dan mendukung potensi produk lokal,” ungkapnya.
Kepala Bidang Pemberdayaan Lembaga Masyarakat Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Yeti Indriastuti sangat mensuport adanya desa digital. Dirinya berharap aplikasi desa digital ini mampu bersinergi dengan BUMDES yang ada di 9 Desa yabg terpilih.
“Saya harap desa digital ini bisa bersinergi dengan BUMDES kami, saat ini BUMDES di Kabupaten Sidoarjo ada sebanyak 254 yang sudah terbentuk dengan baik dari total jumlah seluruhnya sebanyak 308 BUMDES. Dari jumlah itu, sebanyak 75 BUMDES sudah berbadan hukum,” jelas Yeti.
Dalam mendukung Desa Digital, Pemerintah Kabupaten Sidoarjo juga akan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi investasi teknologi di daerah pedesaan. Langkah ini diharapkan akan mendorong hadirnya lebih banyak startup dan inovator teknologi yang berkontribusi dalam memajukan desa-desa di Kabupaten Sidoarjo.
Diketahui, Simpeldesa adalah Aplikasi berbasis Web Base (Dashboard) yang terintegrasi dengan Apps (Android) untuk mempermudah interaksi Administrasi, Pelayanan dan Usaha Desa antara Pemerintahan Desa dengan Masyarakat. Yang mana fitur utama dari aplikasi ini adalah bidang administrasi, mengerjakan segala bentuk administrasi pemerintah desa berdasarkan regulasi melalui website (dashboard), semua sistem administrasi di kerjakan dengan mudah dan cepat serta di lakukan secara online. (Znr)