TNI AL, Kormar (Surabaya) PW : Asisten Operasi Komandan Pasmar 2 (Asops Danpasmar 2) Kolonel Marinir Arip Supriyadi melepas keberangkatan Satgasmar Pengamanan Pulau Terluar Ke XXVII Pulau Nusa Barung di lapangan apel Yonif 5 Marinir Kesatrian Marinir Soeroto ll Ujung Semampir Surabaya. Senin (12/06/2023).
Satgasmar Pam Puter Ke XXVII Pulau Nusa Barung di bawah pimpinan Letda Marinir Irwan Adi Nugroho selaku Dansatgas akan melaksanakan penugasan di wilayah Pulau Nusa Barung Kabupaten Jember Provinsi Jawa Timur. Satgasmar Pam Puter Ke XXVII Pulau Nusa Barung akan melaksanakan operasi dengan menduduki, menguasai serta mengamankan Pulau Barung dari segala bentuk pelanggaran wilayah, pelanggaran hukum dan penggunaan kegiatan illegal selama 365 hari dalam rangka mendukung Tugas Pokok Pangkoops Pam Puter tidak berpenduduk, yang akan beralih ke operasi selanjutnya atas perintah dari satuan atas.
Dalam amanatnya Asops Danpasmar 2 menyampaikan bahwa penugasan Pengamanan Pulau terluar di Pulau Barung, sebagai salah satu pulau terluar yang tidak berpenduduk, merupakan penugasan yang pertama di pulau tersebut, sehingga sebagai sebagai prajurit yang mendapat kehormatan dalam penugasan ini harus mampu mengawali bagaimana mengamankan pulau tersebut sesuai prosedur dan aturan.
“Pahami betul kondisi cuaca, medan, kontur-kontur terutama ombak dan arus, sebab ada istilah 1×24 jam kalian harus paham betul situasi yang akan dihadapi selama penugasan. Apa saja yang sudah diarahkan dan diberikan, serta dibekalkan kepada kalian sudah sangat cukup untuk melaksanakan tugas tersebut” ujar Asops Danpasmar 2.
Lebih lanjut, hal yang terberat selama penugasan adalah melawan kejenuhan selama kurang lebih satu tahun di daerah penugasan dengan segala aktifitasnya. Untuk itu para prajurit khususnya Komandan Satgas harus mampu berinovasi mengadakan kegiatan-kegiatan yang positif di samping melaksanakan tugas pokok pengamanan pulau terluar tidak berpenduduk.
Mengakhiri amanatnya Asops Danpasmar 2 mengingatkan kepada seluruh personel Satgas untuk mengecek kembali kesiapan personel dan materiil sebelum berangkat, setiap personil harus meyakinkan tidak ada yang tertinggal baik itu materiil maupun masalah dinas dan keluarga yang mungkin belum terselesaikan. “Selama penugasan laksanakan prosedur yang tepat, sesuai rantai komando dari mulai penyiapan posko sampai dengan hal yang lainnya. Perlu mendapat perhatian lebih untuk masalah cuaca khusunya ombak dan arus laut, serta kerawanan terjadinya pelanggaran di pulau tersebut yang merupakan kawasan suaka margasatwa di mana masih banyak terdapat hewan yang merupakan jenis hewan yang dilindungi” pungkas Asops Danpasmar 2.