TNI AL, TARAKAN, 20 Maret 2023 – Komandan Lantamal XIII Laksamana Pertama TNI Deni Herman, S.T., M.A.P., M. Tr.Opsla., CHRMP., CFrA. diwakili oleh Asintel Danlantamal XIII Kolonel Laut (E) Yulianus Arinando, CBEI menerima kunjungan siswa SMK Kesehatan Kalimantan Utara perihal wawancara mengenai sejarah Lantamal XIII Tarakan, yang berlangsung di Ruang Rapat Mako Lantamal XIII, Jl. Sei Ngingitan, Kelurahan Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Senin (20/03).
Pada kesempatan ini, Asintel Danlantamal XIII dalam paparannya menyampaikan sejarah berdirinya Lantamal XIII Tarakan. Adapun singkat sejarahnya yakni, Tarakan adalah penghasil bahan mentah minyak bumi yang memiliki kualitas tinggi. Keberadan industri minyak bumi di Tarakan menjadi salah satu pemicu perang dunia ke-2 di Asia Pasifik pada tahun 1941 hingga 1945.
TNI AL merupakan salah satu instansi yang mengalami banyak perubahan dengan tujuan untuk dapat tercapainya visi atau cita-cita negara. Pada tahun 1962, dibentuk TNI AL di pulau Tarakan dengan sebutan Stasiun Angkatan Laut Tarakan (SALT). Di Kalimantan Utara TNI AL memiliki sejarah penting dalam menjaga kedaulatan negara Indonesia, terutama dari jalur laut.
Dengan berjalannya waktu (SALT) beberapa mengalami perubahan, hingga pada tanggal 9 Juni 2015, Lanal Tarakan secara resmi menjadi Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) XIII Tarakan.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Asops Danlantamal XIII Kolonel Laut (P) Sobarudin, M. Tr.Hanla., Pabanren Sintel Mayor Laut (E) Nur Cahyo.