Hal-Sel, PW. Dampak terhadap meningkatkan ketenaga kerjaan dan menekan peningkatan angka pengangguran, Disnakertrans Kabupaten Halmahera Selatan (HAL-SEL) terkesan lemah dan masi belum memiliki data yang akurat.
Melalui Dinas Ketenaga kerjaan (Disnakertrans), Ardiani Radjiloen, SH, MS.i Pembina Utama Muda, saat di Wawancarai dengan beberapa rekan media Selasa. (24/01), dari hasil representasi data angka ketenaga kerjaan dan angka menekan pengangguran bias diperjelas melalui data yang akurat.
Padahal, refocusing angka mengatasi pengangguran akhir pasca Covid 19, 2022 hingga menjelang perubahan data awal bulan pada tahun 2023 tentu harus diketahui sebagai seorang kadis itu sendiri, berapa persen peningkatan ketenaga kerja dan menekan berapa angka pengangguran.
“Persoalan angka datanya setiap tahun tentu ada peningkatan, dan setiap pemerintah data yang di kami pakai hanya melalui data BPS sebagai penyandang data, untuk data angka-angka berapa persennya langsung saja temui Kabid Penempatan, tentu setelah saya jadi kadis suda ada peningkatan sedikit dari Kadis sebelumnya” kata Kadis Ketenagakerjaan, Ardiani Radjiloen, SH, MS.i Pembina Utama Muda. Selasa 24/01/2023
Padahal, Tren positif tentu tidak lepas peran pembina utama muda, untuk diketahui hasil representasi saat menjabat sebagai kadis (15/08/2021), karena setiap akumulatif berapa persen ketenaga kerjaan dan berapa persen menekan tingkat pengangguran dapat di evaluasi dalam beberapa kurun waktu terakhir.
Hal tersebut di atas, kerja keras Disnakertrans Hal-Sel untuk mendukung pemerintah bersama stakeholders Ketenagakerjaan, baik dalam hal peningkatan kompetensi dan produktivitas, menjaga kondusifitas hubungan industrial sosial, serta berbagai program perluasan kesempatan kerja bagi masyarakat Kabupaten Halsel cenderung terkesan lemah.
Disisi lain, upaya menangani pengangguran di Kabupaten Hal-Sel. Ardiani Radjiloen, SH, MS.i, pihaknya baru upaya menggelar virtual job fair bersama BLK Nakertrans Provinsi kota Ternate.
“Dengan adanya visual Job Fair kami membuat terobosan ke BLK Provinsi kota Ternate, serta didukung beberapa perusahan yang dapat bekerja sama untuk penyediaan anggaran dalam pelatihan kompetensi bagi ketenaga kerja, agar matching dengan kebutuhan dunia industri/perusahan yang relatif aktif bisa memberikan peluang para pekerja”.katanya.
Sementara Langkah strategis, sisi lain yang mempunyai kelemahan Disnakertrans Hal-Sel. Ardiani Radjiloen, SH, MS.i,. Mengakui tidak mempunyai program khusus untuk turun ke lapangan, hingga pihaknya lemah dalam memperhitungkan data yang akurat persoalan potensi ketenaga kerjaan.
“Kami dari pihak dinas ini tidak mempunyai program khusus untuk harus ke lapangan, hingga peningkatan ketenaga kerjaan bisa di bilang setiap tahun ada peningkatan, sementara data BPS yang kami pakai untuk penekanan pengangguran sendiri akan membuat program pengembangan potensi ketenaga kerjaan. Tutupnya… @/RISWAN