Gempa tektonik berkekuatan 7,5 magnitudo mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku, Selasa (10/01/2023) dini hari. Kuatnya getaran gempa tersebut membuat warga di Maluku Barat Daya (MBD) panik hingga keluar dari rumah-rumah mereka menuju jalan dan tempat terbuka.
“Gempa sangat kuat terasa di MBD terutama di Kecamatan Dawelor Dawera, Babar Timur, Babar Barat hingga Pulau Wetang,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab. MBD James Likko, SE kepada media ini di ruang kerjanya.
Likko menjelaskan, sesuai dengan data sementara yang dihimpun hingga pukul 19.00 WIT sore ini, terdapat 60 unit bangunan baik bangunan pemerintah maupun rumah warga mengalami rusak ringan dan berat.
“Data atau laporan yang masuk saat ini berasal dari Desa Watuwei, Letmasa, Nurnyaman, Kecamatan Dawelor Dawera; Desa Serwaru Kec. Letti; Tiakur, Kaiwatu Kec. Moa; Desa Lewah, Hertuti Kec. Babar Barat dan Desa Ilih Kec. Damer. Namun data ini akan dibaharui dan diupdate kembali sesuai laporan dari kecamatan”, ungkapnya.
Lebih lanjut Ia mengatakan, pihaknya akan segera menyalurkan bantuan ke daerah terdampak dengan mempertimbangkan cuaca dan transportasi laut. Rencananya bantuan disalurkan dengan menggunakan KM Sabuk Nusantara 71.
“Sesuai hasil koordinasi, maka BPBD Provinsi Maluku juga akan mengirimkan bantuan sembako dengan menggunakan kapal Sabuk Nusantara 71 sehingga akan digabungkan dengan bantuan pemda MBD dan disalurkan secara bersamaan”, jelasnya.
Ia berharap, masyarakat tetap tenang, tidak panik, waspada dan tetap mengikuti arahan dari pihak pemerintah di kecamatan dan desa masing-masing.
Sementara itu Wakil Bupati MBD, Drs. Agustinus L. Kilikily, M.Si mengatakan, Kabupaten MBD merupakan kabupaten dengan indeks resiko bencana nomor urut pertama atau tertinggi dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia sesuai data yang dirilis oleh BNPB Tahun 2020, sehingga wilayah Maluku Barat Daya sangat memiliki resiko bencana alam yang tinggi termasuk gempa bumi dan tsunami.
“Oleh karenanya, Pemerintah Daerah terus berupaya menurunkan indeks resiko bencana tersebut yang dititikberatkan pada mitigasi bencana. Hal ini dilakukan melalui upaya membangun kesiapsiagaan dan ketangguhan masyarakat di masing-masing pulau untuk menghadapi aman multi bencana” ucapnya.
Kabupaten Maluku Barat Daya memiliki potensi gempa bumi dan tsunami disebabkan oleh tumpukan tiga lempeng dunia, dilewati ring of fire, terdapat sesar aktif/subduksi, memiliki karakter pulau kecil dan memiliki sejarah gempa bumi dan tsunami. MBD juga memiliki dua gunung berapi aktif, gunung api Damer dan gunung api Wetar. Gunung api Wetar memiliki ketinggian lebih dari 5000 meter dari bawah laut.
Lebih lanjut kata Wakil Bupati, sarana sosialisasi dan edukasi bagi seluruh masyarakat di Kabupaten Maluku Barat Daya dalam menghadapi gempa bumi dan tsunami harus terus dilakukan.
Bupati berharap kondisi MBD cepat pulih kembali dan aktifitas masyarakat dapat kembali normal. Selain itu, proses penyaluran bantuan akan segera dilakukan, mengingat kondisi cuaca yang kurang bersahabat.
***JQ27