Madiun – Kasdim 0803/Madiun Mayor Arh Wahyu Susilo bersama jajaran Forkopimka Kabupaten Madiun meninjau kegiatan BST (Bhakti Sosial Terpadu) di Desa Dagangan pada Jumat (16/12/2022). Terlihat antusias masyarakat begitu besar di hampir semua kegiatan yang mewarnai BST, terlebih di pelayanan kesehatan, perizinan dan pasar murah. Terlihat para ibu rela antri dan berdesakan untuk mendapatkan sembako dengan harga lebih murah.
Salah satunya ibu Masri, yang siang itu membeli minyak goreng, telur dan gula mengaku senang karena harga sembako di pasar murah jauh lebih rendah. bahkan dirinya ingin kegiatan serupa bisa dilaksanakan lagi.
“Harga minyak goreng kalau di toko Rp. 14 ribu, di sini (pasar murah di BST) hanya Rp. 10 ribu. Yang penting kita sabar mengantri. Semoga kegiatan ini berlanjut karena meringankan ibu-ibu,” pinta Ibu Masri.
Ditemui di sela-sela meninjau pasar murah, Bupati Madiun H. Ahmad Dawami mengaku dirinya bersama Kapolsek ikut melayani pembeli lantaran jumlahnya yang cukup banyak. Bupati berharap pasar murah ini bisa meringankan beban masyarakat.
“Targetnya, kegiatan ini tetap memupuk kerukunan ditengah masyarakat Desa Dagangan agar kebersamaan tetap terjaga. Kedua, kita mencari apa yang menjadi hambatan kemajuan (di Desa Dagangan), nanti akan kita bantu selesaikan. Dan yang menjadi potensi akan kita dorong,” ungkap Bupati saat ditemui wartawan.
Ditanya kualitas UMKM, Bupati menegaskan jika UMKM di Desa Dagangan sudah maju, bahkan ada beberapa produknya masuk produk unggulan. Untuk itu, Bupati berharap seluruh UMKM punya NIB (Nomor Induk Berusaha) karena NIB menjadi syarat mengurus PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga), ini sama dengan BPOM.
“Dan efeknya luar biasa karena konsumen tidak ragu-ragu lagi terhadap produk UMKM yang sudah memiliki NIB. Mereka (konsumen) yakin produk diolah secara higienis dan halal, dan UMKM yang sudah memiliki NIB kalau butuh modal usaha juga lebih mudah,” jelas Bupati.