Korem 181/PVT Melaksanakan Upacara Peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat Ke-77 Tahun 2022

Kota Sorong PW- Peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat diperingati setiap tanggal 15 Desember, dilatarbelakangi oleh sebuah peristiwa bersejarah dan penting dalam mempertahankan kemerdekaan di Kota Ambarawa tahun 1945, yang dikenal dengan Palagan Ambarawa dipimpin oleh Panglima Besar Jenderal Soedirman.

Memperingatinya, Korem 181/PVT bersama jajarannya, melaksanakan upacara Hari Juang TNI Angkatan Darat ke-77 tahun 2022, dengan Inspektur Upacara Danrem 181/PVT Brigjen TNI Wawan Erawan S.E., M.M. Dihadiri oleh Kasrem 181/PVT Kolonel Inf Mahudin Latupono S.Sos., M.M., para Kasi Korem 181/PVT, para Komandan Satuan dan Kabalak Aju Jajaran Kodam XVIII/Kasuari, Anggota serta Pegawai Negeri Sipil TNI AD jajaran Korem 181/PVT. Bertempat di lapangan upacara Korem 181/PVT Jl. Pramuka No. 1 Sorong-Papua Barat Daya. Kamis, (15/12/2022).

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI DR. Dudung Abdurachman S.E., M.M., dalam amanatnya tertulis yang dibacakan oleh Danrem 181/PVT menyampaikan, Selaku Kepala Staf Angkatan Darat dan pribadi, mengucapkan “Selamat Hari Juang TNI AD Tahun 2022”, kepada segenap prajurit dan Pegawai Negeri Sipil TNI AD beserta keluarga dimanapun bertugas dan berada, diiringi dengan ucapan terima kasih yang tulus dan penghargaan atas pengabdian, loyalitas, disiplin, dan dedikasi yang tinggi.

Dijelaskan “Peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat kali ini kita selenggarakan secara sederhana ditengah-tengah suasana keprihatinan dan empati yang mendalam kepada saudara-saudara kita yang tertimpa musibah bencana alam di berbagai daerah. Oleh karenanya, rangkaian kegiatan peringatan Hari Juang TNI Angkatan Darat ke 77 tahun ini kita isi dengan doa bersama dan penyaluran bantuan kemanusiaan bagi korban musibah bencana alam” ucapnya.

Tema Hari Juang TNI Angkatan Darat Tahun 2022 ini adalah “TNI Angkatan Darat di Hati Rakyat” yang merepresentasikan visi dan komitmen TNI AD untuk senantiasa manunggal dengan rakyat serta menempatkan kepentingan rakyat dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai prioritas tertinggi dalam setiap pelaksanaan tugas dan pengabdian.

“Tema ini juga menjadi pengingat bahwa ibu kandung prajurit TNI AD adalah rakyat, sedangkan nafas dan ruh nya adalah pengabdian kepada rakyat, bangsa dan negara. Oleh karenanya, TNI AD tidak boleh melupakan rakyat dan sebaliknya TNI AD harus selalu di hati rakyat. Karena hanya dengan bersama-sama rakyat, TNI AD akan kuat dalam menjalankan tugas pengabdian pada bangsa dan Negara” ungkap Kasad.

“Sejarah mencatat bahwa kebersamaan TNI dan rakyat merupakan kekuatan dahsyat yang mampu menjaga dan mempertahankan kedaulatan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” tutur Kasad.

Lebih lanjut dijelaskan, Palagan Ambarawa merupakan peristiwa monumental yang menjadi salah satu bukti dahsyatnya kekuatan yang terbangun dari bersatunya TNI dan rakyat, mampu mengantarkan TNI bersama rakyat mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa heroik inilah yang kemudian kita peringati sebagai Hari Juang TNI Angkatan Darat.

Ditegaskan oleh Kasad bahwa “Sebagai alat negara penjaga kedaulatan NKRI, seluruh prajurit TNI AD tidak boleh melupakan hakikat sebagai tentara rakyat yang senantiasa harus manunggal dengan rakyat”.

Ditambahkan oleh Kasad, Dihadapkan pada berbagai permasalahan yang menjadi tantangan bagi bangsa Indonesia saat ini, TNI Angkatan Darat harus mengambil peran untuk membantu mengatasinya. “TNI Angkatan Darat harus hadir di tengah-tengah kesulitan rakyat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi”.

“Setiap prajurit dan satuan jajaran TNI AD harus secara proaktif melakukan tindakan-tindakan yang berdampak bagi kesejahteraan rakyat dan dirasakan manfaatnya, sehingga muaranya mampu menumbuhkan kecintaan rakyat kepada TNI AD” pungkasnya.

Memasuki tahun politik tahun 2024, Kasad menekankan kembali agar seluruh prajurit TNI AD memegang teguh jati dirinya sebagai tentara nasional yang hanya berpihak pada kepentingan negara serta terbebas dari pengaruh kepentingan politik praktis. Netralitas TNI telah menjadi harga mati yang harus terus dipedomani. (Penrem 181/PVT).

Related posts