Satgas Marinir Ambalat XXVIII Ikuti Baksos Pelestarian Lingkungan Pantai Wisata Kayu Angin Sebatik

(Nunukan), PW: Dalam rangka menindaklanjuti perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono tentang menjalin soliditas dengan segenap komponen pertahanan dan keamanan negara menuju sinergitas dalam kesemestaan, personel Pos Sei Taiwan Satgas Marinir Ambalat XXVIII dibawah pimpinan Dan Pos Letda Marinir Bambang Muchpriyanto, S.E. bersama Muspika Kecamatan Sebatik Barat melaksanakan bakti sosial pelestarian lingkungan di lokasi wisata pantai kayu angin, Sebatik Barat, Nunukan, Kalimantan Utara. Minggu (24/07/2022).

Bakti sosial berupa pembersihan lingkungan pantai dan penanaman 50 bibit pohon mahoni tersebut di prakarsai oleh Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Nunukan di Kecamatan Sebatik dengan melibatkan Muspika setempat, Koramil, dan Satgas Marinir.

Kegiatan diawali dengan apel bersama di pantai kayu angin, kemudian secara bergotong royong melakukan pembersihan lingkungan pantai dengan memungut sampah yang ada lalu dibuang ke tempat yang semestinya. Setelah itu, 50 bibit pohon mahoni pun di tanam di sepanjang belakang garis pantai wisata.

Dalam kesempatannya, Camat Sebatik Bapak Andi Salahuddin, ST., M.A.P menyampaikan bahwa penghijauan lingkungan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu pelestarian lingkungan hidup di wilayah Kecamatan Sebatik. Terlebih pantai kayu angin adalah salah satu destinasi wisata yang cukup favorit sehingga sangat tepat sasaran jika penanaman pohon dilakukan disini. “Kita berikan yang terbaik untuk anak cucu kita nanti”, tegas Pak Camat.

Dalam kesempatan tersebut bapk Camat juga mengucapkan terimakasih atas partisipasi dari semua pihak yang telah membantu dan mendukung kelancaran kegiatan ini.

Sementara itu, Komandan Satgasmar Ambalat XXVIII Kapten Marinir Andreas Parsaulian Manalu, ST.Han menyampaikan bahwa keterlibatan personil Marinir dibawah tanggungjawabnya merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan dan dapat memberdayakan wilayah pertahanan di sepanjang perbatasan wilayah Indonesia – Malaysia di Pulau Sebatik.

Kegiatan ini juga merupakan fungsi pembinaan teritorial sebagai salah satu fungsi utama yang menunjukan bahwa sinergitas diimplementasikan dalam bentuk nyata.

Related posts