Halmahera Selatan PW- TNI AL/ Koarmada III. Disela sela pelaksanaan Operasi Manggala Yudha-22 Tahap IIII, dari Kapal Markas KRI Teluk Wondama-527, Komandan Gugus Tempur Laut/ Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama Ashari Alamsyah CHRMP memimpin langsung pencarian korban kapal tenggelan KMP Cahaya Arafat di Perairan Tokaka Kab. Halmahera Selatan. Kamis (21/07/22).
Pada operasi pencarian korban tenggelam akibat kecelakaan kapal tersebut, Selain Kapal Markas Guspurla III/ KRI Teluk Wondama-527, Guspurla Koarmada III juga menurunkan KRI Tatihu-853 yang bergabung dengan unsur-unsur laut lainya seperti Kapal Angkatan Laut/KAL Tidore III-14-11, KRI Layaran-854, KRI Albakora-867, KN SAR 237 Pandudewanata, KP Gamalama XXX-3002, KN Ular Laut 405, KNP 358, Sea Rider Pandudewanata, Rubber Boat Unit Siaga SAR Halsel/Bacan, Long Boat Masyarakat, Palsar Evakuasi, Palsar Medis, Palsar Kom.
Selain itu pada proses pencarian korban tenggelam tersebut, Guspurla Koarmada III juga menurunkan Tim Selam dari Prajurit Marinir, Kopaska Penyelam Koarmada III, untuk bergabung dengan penyelam dari Lanal Ternate, SAR Ternate dan Polairud Maluku.
Sebelum pelaksanaan SAR pada hari keempat, Komandan Guspurla Koarmada III Laksamana Pertama Ashari Alamsyah CHRMP, menyampaikan arahan kepada seluruh unsur dan instansi yang terlibat pencarian korban kapal tenggelam, dan menekankan dalam pencarian korban ini, untuk tidak menonjolkan ego masing masing, akan tetapi harus bekerjasama yang solid untuk tugas mulia membantu masyarakat yang sedang membutuhkan.
Adapun pada hari keempat (Kamis 21 Juli 2022 pukul 11.15 WIT) jumlah korban yang sudah ditemukan sebanyak 9 (Sembilan) orang dalam kondisi meninggal dunia yang terdiri dari 2 (Dua) anak laki-laki umur sekitar 4 dan 12 tahun, 1 (Satu) anak perempuan umur sekitar 12 dan 5 (Lima) perempuan dewasa umur antara 40 sd 70 tahun dan 1 (Satu) orang laki-laki dewasa umur sekitar 40 tahun, sementara itu 4 (empat) korban masih dalam pencarian, sedangkan korban selamat berjumlah 64 (Enam Puluh Empat) orang.
Upaya pencarian oleh Tim Gabungan sampai dengan saat ini masih tetap berlangsung, untuk mencari dan menemukan korban lainnya yang belum ditemukan, dan diduga terperangkap didalam badan kapal yang tenggelam tersebut.
Kapal KMP Cahaya Arafat tenggelam disebabkan oleh gelombang laut yang sangat tinggi dan angin kencang pada saat keluar dari Desa Samo menuju ke Gene Barat yang mengakibatkan air masuk melalui lambung kapal bagian depan, pompa air yang ada di kapal tidak mampu untuk mengeluarkan air yang masuk sehingga mengakibatkan kapal perlahan-lahan tenggelam di Perairan sekitar Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara.