Jakarta, 02 Juli 2022,- TNI Angkatan Laut (TNI AL) terus membangun kekuatan baik infrastruktur maupun sistem komunikasi dan informasinya. Dalam pembangunan kemampuan TNI AL utamanya pengendalian dibutuhkan teknologi yang memadai sesuai dengan tuntutan yang serba cepat sehingga pengembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung operasi harus berkembang sangat cepat.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono saat melaksanakan kunjungan kerja di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Balikpapan, Kamis (30/6) lalu.
Kasal Laksamana TNI Yudo Margono menjelaskan KRI yang saat ini sedang melaksanakan operasi di manapun bisa diketahui secara langsung situasinya di daerah operasi menggunakan peralatan komunikasi, tidak hanya menggunakan komunikasi dalam bentuk audio saja, namun bisa dilihat dengan gambar berupa video dalam real time.
Saat mejawab pertanyaan awak media Kasal langsung menunjukkan berkomunikasi video call dengan salah satu unsur KRI yang sedang melaksanakan tugas patroli di Laut Natuna Utara dengan memanggil KRI Sutedi Senoputra-378 (KRI SSA-378) dengan panggilan video dan langsung terhubung untuk mengetahui situasi dan kondisi KRI yang sedang melaksanakan tugas operasi.
Kasal menyampaikan “Seperti saat ini kita coba telepon KRI yang sedang tugas operasi di Laut Natuna Utara.” Laksamana TNI Yudo Margono menanyakan kepada Komandan KRI SSA 378 Letkol Laut (P) Tony Priyo Utomo lama operasi dan situasi di daerah operasi.
Komandan KRI SSA menyampaikan beberapa hari ini telah melaksanakan hailing beberapa kapal niaga dan kapal pemerintah asing yang melintas di perairan yurisdiksi nasional. “Situasi cuaca mulai ada peningkatan tinggi gelombang maupun kecepatan angin”, jawabnya.
Kasal menekankan agar tetap menjaga stabilitas di daerah operasi dan waspada dengan situasi cuaca, “tetap menjaga moril prajurit, tetap waspada dan jaga keselamatan, selamat bertugas, Jalesveva Jayamahe”, jawab Kasal sekaligus mengakhiri komunikasinya.
Kasal menambahkan, kemajuan teknologi komunikasi dan informasi saat ini banyak berdampak dengan pola pengendalian dan komunikasi, yang dahulu unsur patroli KRI di laut akan berkomunikasi seperti ini harus ke ruang komunikasi (ruang radio), menggunakan jalur taktis, namun saat ini bisa secara langsung berkomunikasi dengan unsur patroli yang sedang melaksanakan tugas operasi di laut. “Namun ada pembatasan yang memiliki akses komunikasi tersebut hanya Kasal, Panglima Koarmada dan Danguspurla,” pungkasnya.