Surabaya, PW: Menjelang Prasetya Perwira (Praspa) di Istana Negara pada 14 Juli mendatang, 107 Calon Perwira Remaja Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-67 dengan semangat dan lantang mengikrarkan Sumpah Prajurit yang dipandu Gubernur AAL Laksamana Muda TNI Denih Hendrata, pada Upacara Penyumpahan Prajurit yang digelar di lapangan Aru, Kesatrian Bumimoro, Surabaya, Rabu (29/6).
Dari 107 calon Perwira Remaja yang diwakili empat Capaja dari empat agama (Islam, Kristen, Katholik dan Hindu) maju di depan Inspektur upacara (Irup) untuk bersumpah di atas kitab suci masing masing yang dibawa dan disaksikan para Perwira Rohani.
Menurut Gubernur AAL, upacara pengambilan Sumpah Prajurit ini merupakan rangkaian kegiatan integratif Akademi TNI yang disiapkan untuk Taruna Akademi Angkatan Laut menuju masa penugasan di dalam organisasi TNI AL.
Dengan pengambilan Sumpah Prajurit ini para Taruna calon Perwira Remaja Angkatan ke-67 secara resmi telah terikat dan tunduk terhadap semua Peraturan Perundang-Undangan yang mengatur tentang hak dan kewajiban sebagai seorang Prajurit, para Taruna pada dasarnya wajib pula mematuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku di lingkungan Akademi TNI atau Akademi Angkatan Laut, kata Gubernur AAL.
Sumpah Prajurit merupakan salah satu syarat mutlak untuk menjadi Prajurit TNI. “Sumpah ini merupakan Ikrar yang menggariskan tentang rasa tanggung-jawab yang tinggi dalam mencapai Visi dan Misi kesatuan melalui pengorbanan terbaik, bila perlu nyawa pun dipertaruhkan, bersandar pada hukum positif, Sumpah Prajurit mengandung konsekuensi sanksi hukum bagi yang melanggarnya,” tegasnya.
“Setelah mengucapkan Sumpah Prajurit, secara totalitas kalian harus memantapkan diri mendharma-bhaktikan jiwa dan raga kepada bangsa serta negara, karena dengan Ikrar Sumpah ini kalian telah berstatus sebagai Prajurit TNI, berarti segala tingkah laku dan perbuatan di dalam melaksanakan tugas menjadi tanggung jawab kalian secara mandiri,” jelasnya.
Gubernur AAL juga menegaskan kepada para Capaja AAL Angkatan ke – 67 agar lebih meningkatkan kedewasaan dan terus mengembangkan kemampuan dalam rangka menghadapi penugasan kelak, baik di Kapal Perang RI (KRI) maupun di Pendirat, jadikanlah momentum ini sebagai titik awal dari perjalanan tugas yang akan kalian hadapi, dengan penuh kesadaran untuk segera mengubah sikap mental dari kehidupan Taruna menjadi Prajurit TNI, tegas orang nomor satu di AAL ini.
Sebagai Prajurit Jalasena hendaknya kalian berperilaku sebagai seorang Ksatria yang selalu berpegang pada prinsip “HREE DHARMA SHANTY ATAU MALU BERBUAT CELA” di iringi niat yang tulus dan ikhlas untuk memberikan pengabdian terbaik kepada TNI AL, TNI bangsa dan negara, mantabkan hati dan bulatkan tekad serta kuatkan iman untuk siap sedia di penugasan yang akan datang “SEKALI LAYAR BERKEMBANG, PANTANG PUTAR HALUAN”
Mengakhiri amanatnya Gubernur AAL berpesan kepada Kepala Program Pendidikan, Dosen pengajar dan Pejabat terkait serta pengasuh Resimen AAL agar melaksanakan pendidikan Taruna sesuai program yang di tetapkan dengan prinsip Asah, Asih dan Asuh dalam menyiapakan Taruna AAL sebagai Kader pemimpin Angkatan Laut guna mendukung Visi pembangunan kekuatan TNI AL dalam rangka mendukung Visi Indonesia sebagai poros Maritim Dunia.