Manado (28/6) PW- Dalam upaya mendukung program pemerintah secara khusus program teritorial kewilayahan, Kodim 1309/Manado menggelar kegiatan komunikasi sosial dengan pemerintah.
Dimana perwakilan pemerintah yang hadir merupakan para Camat dan Lurah yang berada di wilayah teritorial Kodim 1309/Manado. Komandan Kodim 1309/Manado, Kolonel Inf Daniel Edgar Syaloom Lalawi mempimpin langsung kegiatan komsos tersebut.
Pada kesempatan tersebut Dandim 1309/Manado ini memperkenalkan diri kepada para Camat dan Lurah yang hadir. Putra Tinoor Tomohon yang sudah bertugas selama 23 di TNI AD ini, mengaku kali pertama bertugas di Manado. “Jadi Dandim, sekaligus pulang kampung,” canda Dandim yang disambut dengan sorakan.
Dandim menyampaikan bahwa selain Kecamatan yang ada di Kota Manado, wilayah Kodim 1309/Manado juga membawahi Kecamatan Wori di Kabupaten Minahasa Utara dan 3 Kecamatan di Kabupaten Minahasa yaitu Kecamatan Mandolang, Pineleng dan Tombulu.
*Komsos Kodim 1309/Manado Dengan Pemerintah Distrik dan Kelurahan* @Pelopor Wiratama Channel
Komsos ini menurut Kolonel Daniel Lalawi bertujuan untuk saling bertukar pikiran. “Mungkin ada masalah yang menonjol, mungkin TNI di wilayah baik Kodim, Koramil juga Babinsa bisa membantu menyelesaikan masalah yang menjadi kesulitan masyarakat.”
Dandim juga menyentil pertanyaan dari Lurah Titiwungen Selatan yang bertanya terkait peredaran miras. Dijelaskannya bahwa miras merupakan persoalan yang kompleks dan bukan terjadi hanya di Manado. Namun terjadi hampir di semua daerah. Memang miras di Manado ada kearifan lokal.
“Jika dikonsumsi dalam takaran tertentu mungkin untuk kesehatan, tapi jika berlebihan akan merugikan diri sendiri bahkan cenderung akan menggangu kamtibmas. Jadi kita harus bijak dalam mengkonsumsi miras. Tadi saya menghimbau agar bersama-sama bersinergi mengembangkan hal-hal yang positif kepada generasi muda.”
Terkait hal-hal tersebut, diiakui Dandim, bahwa pihaknya masih kekurangan personil dalam pemenuhan Babinsa pada setiap Kelurahan. Menurutnya, saat ini pemenuhan babinsa diprioritaskan pada Kecamatan yang ada di Kota Manado. Sedangkan untuk 4 Kecamatan yang lain, akan disesuaikan secara bertahap.
“Ada Babinsa yang menangani dua Kelurahan. Jadi kemampuannya menjadi terbatas. Kenapa diprioritaskan yang ada di Kota Manado? Karena kami lihat permasalahan yang kompleks ada di Manado. Dan saat ini sudah 100%, Babinsa ada di wilayah Manado. Semoga bisa membantu pemerintah daerah dalam mengatasi masalah-masalah sosial. Terutama kesulitan masyarakat.”
**Jacob Sumampouw