Jakarta, PW: Personel Satuan Tugas Latihan Bersama Multilateral Rim of Pasific (Satgas Latma Rimpac) 2022 TNI Angkatan Laut (TNI AL) melaksanakan tradisi saat melintasi garis batas tanggal internasional (international date line) bujur 180 derajat di atas geladak heli KRI I Gusti Ngurah Rai-332 yang sedang berlayar di Samudera Pasifik, beberapa waktu lalu.
Selebrasi tersebut dilaksanakan dengan mandi air laut bagi para personel Satgas yang baru pertama kali melintasi garis batas tanggal internasional. Saat melintasi garis tersebut, waktu menjadi mundur 24 jam kembali ke tanggal sebelumnya.
Selebrasi diawali dengan teatrikal dimana personel Satgas yang berperan sebagai Dewi Waktu dan algojonya mendatangi KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan meminta izin kepada Komandan Satgas (Dansatgas) yang juga Komandan KRI I Gusti Ngurah Rai-332 Kolonel Laut (P) Lewis N. Nainggolan untuk membersihkan kotoran-kotoran dan penyakit yang ada pada personel Satgas sebelum melintasi garis batas tanggal internasional.
Setelah mendapat izin dari Dansatgas, Dewi Waktu melalui algojonya mengumpulkan personel Satgas di Geladak Heli KRI I Gusti Ngurah Rai-332 dan memanggil Dewa Neptunus untuk hadir melaksanakan ritual pembersihan, selanjutnya, tepat saat kapal melintasi garis batas tanggal internasional Dewa Neptunus segera melaksanakan ritual pembersihan personel Satgas dengan memandikan seluruh personel dengan air laut.
Dansatgas mengatakan ada dua garis istimewa yang dilintasi oleh pelaut, yakni garis khatulistiwa dan garis batas tanggal internasional. Prajurit TNI AL sendiri lebih banyak melintasi garis khatulistiwa dan jarang yang melintasi garis waktu internasional, kecuali Satgas Rimpac dan Muhibah KRI yang melintasi garis tersebut. Untuk itu, Dansatgas berpesan agar personel Satgas merasa bangga mendapatkan pengalaman ini.
KRI I Gusti Ngurah Rai-332 ditunjuk menjadi Satgas yang mewakili Indonesia untuk mengikuti Latma Rimpac 2022 di Hawaii, Amerika Serikat. Latma Rimpac merupakan latihan angkatan laut terbesar di dunia, yang diselenggarakan oleh Armada ke-3 US Navy dan US Marine Force Pacific dengan melibatkan negara-negara di kawasan Indo Pasific, Eropa dan Asia.
Latihan bersama ini dilaksanakan selain untuk meningkatkan kemampuan dan profesionalisme prajurit sesuai harapan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono adalah sebagai wujud diplomasi pertahanan dan meningkatkan hubungan persahabatan angkatan laut (navy brotherhood) antar negara peserta dalam menjaga stabilitas keamanan laut di kawasan.