Sidoarjo.PW–Tahun ini jalan Frontage Road (FR) mulai dari Bundaran Aloha akan tembus sampai ke Buduran jalan Lingkar Timur, Maspion II. Untuk menembus ruas itu, pembangunannya tinggal 3,1 Km lagi. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor menarget pada Juli depan sudah dimulai pembangunannya.
Progres sekarang sudah masuk tahap lelang dan akhir Juni Dinas PU Bina Marga SDA akan melakukan penandatanganan kontrak kerjasama dengan pihak ketiga. Proyek FR termasuk salah satu proyek strategis Pemkab Sidoarjo dan merupakan program prioristasnya Gus Mudhlor.
Sejauh ini, kata Gus Muhdlor pelaksanaan proyek pembangunan FR sudah on the track. Termasuk pembebasan peta bidang sudah dalam proses di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sidoarjo. Total ada 12 peta bidang yang dalam waktu dekat proses appraisal.
“Proyek pembangunan frontage road kita kebut, tinggal 3,1 km lagi sudah tembus dari Bundaran Aloha hingga jalan Lingkar Timur Buduran,” kata Gus Muhdlor. Rabu, (18/5/2022) di Pendopo Delta Wibawa.
Tahun depan, lanjut Gus Muhdlor, jalan FR mulai Aloha hingga Lingkar Timur PT. Maspion II Buduran sudah bisa dilalui kendaraan. Tembusnya jalan FR Aloha-Gedangan-Buduran tersebut akan mengurangi volume kepadatan kendaraan dari arah Surabaya menuju Sidoarjo.
“Pembangunan kita pantau terus agar selesai tepat waktu dan tahun depan bisa segera dimanfaatkan agar kemacetan mulai dari Aloha hingga Buduran bisa segera terurai. Selanjutnya kita akan fokus menyambung ruas Waru tembus Aloha di tahun depan. Jadi tahun 2024 nanti sudah tuntas nyambung dari Waru hingga Buduran,” tambahnya.
Sedangkan untuk pembangunan jalan FR ruas Waru mulai dari Pabrik Paku hingga Aloha akan dikebut pembangunanya tahun 2023. Untuk mempercepat pelaksanaannya nanti, tahun ini Dinas PU Bina Marga SDA sudah memproses pembebebasan lahannya.
“Jumlah lahan yang dibebaskan ada 12 peta bidang. Itu termasuk peta bidang di Delta Sari Waru jumlah ada 5 bidang. Kemudian 7 bidang ada di Gedangan,” jelas Plt. Kepala Dinas PU Bina Marga SDA Dwi Saptono.
Dari ke 12 peta bidang tersebut, Dwi menyampaikan pihaknya sudah siap untuk melakukan proses ganti rugi. “ Targetnya proses ganti rugi tuntas sebelum penandatanganan perjanjian kontrak kerja dengan pihak ketiga yang menggarap proyek frontage. Sejauh ini berjalan sesuai rencana dan dalam waktu dekat kami akan koodinasi lagi denga BPN untuk membahas progres,” ujar Dwi. (Zanuar).