Di Lebanon KRI Sultan Iskandar Muda-367 Cetak Sejarah Baru Dalam Pembentukan Command Center Unfil MTF-NOC

Beirut, PW: Memasuki masa akhir penugasan KRI Sultan Iskandar Muda-367 Kembali mengukir prestasi yang tak henti hentinya mendapatkan BBM kepercayaan untuk berperan aktif dalam pembentukan Command Center MTF-NOC (Maritime Task Force-Naval Operation Center) yang baru di MTF Head Quarter Naqoura dengan mengirimkan perwira-perwira terbaiknya sebagai tenaga pengajar/instruktur. Beirut (19/04/2022)

 Inspirasi pembentukan Command Center MTF-NOC ini berawal dari kekaguman MTF Commander Rear Admiral Andreas Markus Mugge ketika onboard beberapa kali di KRI SIM-367. Peninjauan ke Pusat Informasi tempur (PIT) membuat MTF Commander terkesima pada kemampuan PIT KRI SIM-367 yang setara dengan Naval Command Center kapal markas atau Pusat Komando dan Pengendali. Kekaguman MTF Commander semakin tinggi ketika mengikuti kegiatan Wise Kids at Sea bersama para Pejabat UNIFIL beberapa waktu yang lalu onboard KRI SIM-367. Para Jenderal tersebut menerima paparan tentang kemampuan operasional kapal serta penggunaan Vessel Monitoring (VM).

VM sendiri merupakan platform sistem pemantauan maritim berbasis internet terbuka (Open-source internet-based Maritime Monitoring Platform) penyedia data-data penting yang sangat dibutuhkan KRI SIM-367 untuk membantu pelaksanaan tugas pokoknya yaitu MIO (Maritime Interdiction Operation). Menurut MTF Commander, kemampuan Naval Command Center seperti di KRI SIM-367 adalah hal yang dibutuhkan oleh MTF pada saat ini, dan platform terbuka seperti VM sangat cocok digunakan untuk mendukung operasional Command Center MTF-NOC yang baru nantinya. Memanfaatkan momen tersebut, MTF Commander melalui UN Email meminta secara resmi kepada Komandan KRI SIM-367 untuk mengirimkan tenaga pengajar/instruktur pada pelatihan VM dan Watchkeeper Management dalam rangka pembentukan Command Center MTF-NOC yang baru di MTF HQ Naqoura.

Komandan KRI SIM-367 Letkol Laut (P) Abdul Haris selaku Komandan Satgas (Dansatgas) MTF TNI KONGA XXVIII-M/UNIFIL langsung menjawab permintaan tersebut dengan menunjuk Tim Instruktur VM dan Watchkeeper Management yang terdiri dari Mayor Laut (P) Mahmud Ridho Ardi, Kepala Departemen Operasi (Kadepops) KRI SIM-367, serta Kapten Laut (P) Donny Emme Purba, Kepala Divisi Pusat Informasi Tempur (Kadiv PIT) KRI SIM-367. Pelatihan dilaksanakan secara klasikal dan praktek selama 3 (tiga) hari dan diikuti olef staf MTF antara lain N2 Branch (Intelligent), N3 Branch (Operation), N5 Branch (Operation Planning) dan MTF Watchkeeper. Seluruh peserta pelatihan tersebut nantinya akan menjadi operator, supervisor serta Duty Officer MTF-NOC, sebuah divisi baru di MTF HQ inisiasi dari MTF Commander setelah melihat kemampuan PIT KRI SIM-367. Dimana sebelumnya NOC merupakan branch dibawah JOC (Joint Operation Center) UNIFIL.

“Kegiatan pelatihan berlangsung lancar dan mendapat tanggapan sangat baik dari seluruh peserta latihan. Mereka juga sangat antusias mengikuti seluruh kegiatan, karena selain teori dan praktek pengoperasian, para instruktur juga memberikan stimulus tentang bagaimana cara merespon situasi anomali dilayar VM kaitannya dengan Maritime Domain Awareness.” Tukas Mahmud, sapaan Kadepops KRI SIM-367.

Penggunaan Open-Source Maritime Monitoring Platform seperti VM sebagai pendukung kemampuan Naval Command Center di KRI SIM-367 menujukkan bahwa KRI SIM-367 memiliki visi yang sama dengan Program di TNI AL yang saat ini sedang dikembangkan yaitu Revitalisasi Puskodal (Pusat Komando Pengendalian Angkatan Laut) untuk menuju Network Centric Warfare (NCW). Hal tersebut sejalan dengan arahan dari Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto dan selaras dengan perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Yudo Margono, bahwa dimanapun kita ditugaskan karena kita sebagai prajurit TNI harus selalu adaptif dan mampu mengembangkan ide, inovasi baru yang bermanfaaf, serta berfikir out of the box.

“Seluruh prestasi dan apresiasi terhadap KRI SIM-367 ini dapat diraih tidak lain karena tingginya dedikasi, semangat dan profesionalisme seluruh prajurit KRI SIM-367 dalam melaksanakan tugas sebagai duta diplomasi bangsa dan duta perdamaian PBB.” Pungkas  Haris.

Related posts