Sulut, PW: Dua unsur KRI dari jajaran Satkor (Satuan Kapal Eskorta) Koarmada II, yakni KRI Fatahillah-361 dan KRI Hasan Basri-382, dengan kekuatan penuh siap mengamankan Perairan Lembeh di Sulawesi Utara.
Hal tersebut dilakukan sebagai bagian dari Latihan Manuver Lapangan yang melibatkan KRI dan pesawat udara yang sedang melaksanakan operasi di daerah yang sama. Dalam latihan yang digelar Rabu (9/3/2022) di perairan Lembeh tersebut, unsur yang terlibat antara lain KRI Fatahillah-361 yang berada di Bawah Kendali Operasi Guskamla II, dan KRI Hasan Basri-382 di bawah Kendali Operasi Guspurla Koarmada II, kemudian KAL Patola dari Satuan Kapal Patroli Lantamal VIII Manado, serta Pesud U-6216.
Kegiatan Latihan Manuver ini juga dimanfaatkan oleh Taruna AAL Tingkat IV untuk menambah bekal ilmu. Para Taruna AAL saat ini tengah melaksanakan kegiatan Lattek (Latihan dan Praktek) Magang dan on board di unsur-unsur KRI Koarmada II yang berada di daerah operasi.
Sementara itu latihan diawali dengan perencanaan dan kordinasi yang terjalin antara keempat unsur dalam satu daerah operasi. Dilanjutkan beberapa serial latihan yang dilaksanakan oleh 2 KRI, 1 KAL dan 1 Pesud Patmar tersebut, yang terdiri dari Communication exercise, Leaving Harbour, Mine Field Transit, Air Defence Exercise, Air Joining Procedure, Semaphorex, Flaghoist, RAS Approach, Tactical Manuvering dan Photo Exercise.
Pelaksanaan latihan mendapat perhatian besar dariKomandan Guskamla Koarmada II, Laksamana Pertama TNI I G. P. Alit Jaya, yang meninjau langsung kegiatan tersebut dari Kapal Markas Guskamla II yakni KRI Fatahillah-361.
“Latihan ini merupakan wujud implementasi dari instruksi Pangkoarmada II Laksda TNI Iwan Isnurwanto,agar senantiasa menjaga serta meningkatkan profesionalitas sebagai Prajurit Matra Laut dalam menghadapi tantangan dan ancaman di daerah operasi yang komprehensif. Sehingga siap sewaktu-waktu bila di butuhkan, hal ini pun selaras dengan program prioritas Kasal Laksamana TNI Yudo Margono yakni terkait pembinaan SDM TNI AL yang unggul, serta penyelarasan doktrin, operasi latihan dan sistem pelatihan yang fleksibel dan adaptiv terhadap dinamika situasi terkini.