Surabaya, PW: Ģuna meningkatkan kemampuan dan profesionalitas, seluruh Prajurit Korps komunikasi dari Jajaran Satuan Kapal Bantu (Satban) Koarmada II, melaksanakan kegiatan latihan prosedur pengiriman dan penerimaan berita taktis dengan menggunakan bendera isyarat semaphore , yang dihelat di KRI Sungai Gerong-906, Kamis (3/2).
Adapun materi yang diberikan yakni tentang prosedur kirim atau terima berupa berita bahasa terang, berita bahasa sandi, berita bahasa Inggris dengan menggunakan bendera isyarat semaphore, dan diharapkan memberikan pengetahuan tentang penggunaan isyarat bendera semaphore, guna meningkatkan kemampuan operasional dan profesionalisme prajurit dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas harian.
Isyarat Semaphore sendiri, berasal dari bahasa Yunani yang berarti “membawa tanda” dimana Penemu isyarat semaphore tersebut adalah Claude Chappe yang merupakan seorang insinyur sekaligus pendeta yang lahir pada 25 Desember tahun 1763 di Perancis. Ia merupakan sosok yang berhasil mengubah ide lama dengan menciptakan visual semaphore telegraf .
Sistem semaphore yang dirancang dan dikembangkan oleh Chappe di tahun 1794, menggunakan seperangkat kayu berukuran besar menyerupai lengan yang berputar pada sebuah tiang. Alat tersebut dipasang di menara-menara yang terpisah dengan jarak 5-10 mil jauhnya atau 8 hingga 16 km.
Komandan Satban Koarmada II, Kolonel Laut (P) Budi Santosa, S.E., M.M., mengatakan bahwa tujuan dari pelaksanaan latihan untuk membentuk karakter dan profesionalitas korps komunikasi di jajaran Satban Koarmada II agar lebih mempersiapkan diri, baik dalam penugasan dan latihan-latihan yang akan dilaksanakan.
“Dalam latihan ini lebih mengutamakan pembinaan personel Komunikasi yang berdinas di KRI agar senantiasa menerapkan ilmu yang diperoleh dalam setiap kegiatan tugas operasi dan latihan dan pada akhirnya, dapat menjadikan prajurit korps komunikasi yang profesional sesuai dengan tugas pokok yang diemban,” tandas Kolonel Budi.