Rapat Koordinasi Percepatan Penangganan Covid Jateng

Batang – PW: Senin (13/12/21) bertempat di ruang Command Center Kab. Batang telah dilaksanakan secara virtual rapat koordinasi percepatan penangganan Covid-19 diwilayah Jateng, kegiatan dihadiri Dandim 0736/Batang yang diwakili Pasiter Kapten Inf Bardi, Kabag Ops Polres Batang Kompol Raharja, S.H, M.H, Kepala Dinas Kesehatan Kab. Batang dr. Didiet Wisnuhardanto, Kepala Satpol PP Kab. Batang Drs. Muhammad Fathoni, Sekretaris Dishub Kab. Batang, Kabid pada BPKPAD Kab. Batang, Kabid Dinsos Kab. Batang dan perwakilan OPD terkait.

Dalam Rakor Gubernur Jawa Tengah, H. Ganjar Pranowo, S.H, M.IP menyampaikan, sebelum rapat hari ini kemarin kita sudah rapat dengan Forkorpimda Jateng terkait kesiapan dalam menghadapi Nataru, Kita harus terus memantau penegakan prokes, terutama 2 minggu menjelang akhir tahun.

Terkait vaksinasi “imbuh Ganjar” kami sudah membentuk strategi percepatam vaksinasi, bila memang faskesnya minim, bisa manfaatkam fasilitas publik seperti polsek untuk tempat vaksinasi. Apabila ada kesulitan, jangan sungkan untuk bisa berkoordinasi dengan Dinkes provinsi untuk segera dicari solusinya,”ucapnya”.

Untuk wilayah yang memiliki stock vaksin mendekati expired agar bisa segera melakukan percepatan penyuntikan, apabila merasa tidak sanggup segera laporkan kepada kami untuk kami limpahkan ke daerah yang mampu. Untuk vaksinasi anak, akan kita fokuskan kepada wilayah yang penyebaran melalui klaster sekolahnya masih tinggi. Ganjar juga menghimbau kepada kepala paguyuban keagamaan yang ada untuk bisa mengajak pengikut atau anggotanya melaksanakan perayaan keagamaan dirumah saja guna meminimalisir penyebaran virus Covid-19.

Sekda Jawa Tengah Sumarno menambahkan, Kasus aktif di Jateng saat ini berjumlah 213, Positivity rate saat ini cenderung menurun, namun angka fatality ratenya cenderung sama. Kemarin muncul klaster sekolahan, khususnya di cilacap di mana terdapat 2 sekolah yang menjadi klaster penyebaran.

Terkait vaksinasi di Jateng, untuk dosis 1 sudah mencapai 73%, sedangkan untuk dosis 2 mencapai 52%, kondisi ketersediaan vaksin saat ini bisa dikatakan cukup, tinggal bagaimana strategi dan upaya percepatan penyuntikannya,”imbuhnya”.

Sebagai tindak lanjut dari SE Gubernur terkait vaksinasi lansia, kami mohon Dinskes yang berada didaerah untuk bisa terus mengupdate perkembangannya, saat ini terjadi peningkatan kunjungan wisatawan sebanyak 6 kali lipat dibandingkan dengan kunjungan pada masa PPKM darurat, maka pengetatan prokes harus terus dilakukan dan perlu diaktifkan kembali satgas covid ditempat wisata mengingat saat ini penegakan prokes sudah mulai kendor.

Dari 167 pusat perbelanjaan, 95 sudah masuk SE Kemendagri, sedangkan 72 pusat perbelanjaan belum disetujui SE dari Kemendagri. Terkait penerapan polisi covid dipasar rakyat, dari 867 pasar yang ada, 84% diantaranya sudah menerapkan polisi covid, dan dari 1,2 juta pekerja yang terdaftar di jateng, 767.637 diantaranya sudah tervaksin.

Hingga saat ini tercatat sebanyak 47.579 pelanggar prokes yang dikenai sanksi oleh tim penegakan satgas covid di seluruh wilayah jateng saat ini terjadi kenaikan tren mobilitas masyarakat jateng terutama di resto, cafe, mall, dll hingga 34%, maka kewaspadaan kita harus terus ditingkatkan. Kita perlu mewaspadai gelombang ketiga covid terutama saat libur pangjang Nataru, belum lagi ditambah dengan munculnya varian baru yang mengakibatkan lonjakan covid dibeberapa negara, kita harus waspada dan hati-hati, “pungkas Sumarno”.

dr. Yulianto Prabowo M.Kes Ka. Dinkes Prov Jateng mengatakan, telah terjadi penurunan kasus baru dan positive rate, sedangkan pemeriksaan spesimen mengalami peningkatan di minggu ke 48. Terdapat pengurangan jumlah TT untuk perawatan covid, di mana untuk TT isolasi tinggal 7628 dan TT ICU 965.

Kita sudah merancang skema strategi yang terus akan kita perbaharui terkait pencepatan vaksinasi dengan target akhir tahun bisa 100%.

Kabupaten Batang memiliki target percepatan sebanyak 622.259 dosis, karena vaskesnya sedikit hanya 27, maka dalam per hari minimal 577 dosis yang disuntikkan. Untuk Kab/Kota yang vaksinnya akan expired pada akhir desember untuk bisa disuntikkan terlebih dahulu, karena totalnya lumayan banyak, yakni 95.804 dosis. Vaksinasi pada anak usia 6-11 tahun bertujuan untuk mencegah sakit berat serta meminimalisasi penularan pada keluarga dan sekolah, Vaksinasi anak akan dimulai secara bertahap, maka persiapan baik dari sisi edukasi dan sosialisasi harus digencarkan sejak dini,”pungkasnya”.

(Nyaman)

Related posts