Melihat Aksi Prajurit Marinir Dalam Latihan Operasi Daerah Hutan Berpenduduk

(Malang) PW : Korps Marinir TNI AL melaksanakan Latihan Operasi Daerah Hutan Berpenduduk (ODHB) di daerah latihan pantai Baruna PLP Purboyo Komando Latih Korps Marinir Donomulyo, Malang, Jawa Timur. Selasa (07/12/2021).

Latihan taktik kondisi tertentu problem operasi daerah hutan berpenduduk tersebut disaksikan secara langsung dan melalui Live Streaming oleh Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudo Margono didampingi oleh Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Suhartono dan Komandan Pasmar 2 Brigjen TNI (Mar) Suherlan. Latihan yang dilaksanakan oleh Prajurit Pasmar 2 Korps Marinir tersebut meliputi materi latihan berupa patroli tempur, sniper, penyebrangan bahaya segaris, terjun tempur, long range navigation, serbuan perahu karet, stabo dan sebagainya.

Diskenariokan bahwa Malang Selatan telah dikuasai separatis bersenjata, aktif melaksanakan aksi teror dan kekerasan terhadap warga setempat, puncaknya melakukan penculikan dan penyanderaan guna menekan pemerintah agar memenuhi tuntutan mereka.

Menyikapi hal tersebut, Presiden Republik Indonesia selaku pimpinan tertinggi Angkatan Bersenjata memberlakukan darurat militer di Malang. Panglima TNI atas persetujuan Presiden memerintahkan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan II sebagai Pangkoops TNI wilayah Jawa Timur memberlakukan RO menjadi PO sesuai Rentinkon Kogabwilhan II. Setelah menerima perintah dari Komandan Brigade Infanteri 2 Marinir, Batalyon Infanteri 5 Marinir dibawah pimpinan Letkol Marinir Harmoko melaksanakan operasi penumpasan gerakan separatis di Malang Selatan.

Latihan diawali dengan penyusupan ke daerah musuh dengan terjun tempur oleh Prajurit pasukan khusus dari Batalyon Intai Ampibi 2 Marinir pada dini hari pukul 03.00 WIB. Setelah mendapatkan informasi dari Taifib, pasukan Infanteri melaksanakan patroli tempur dilanjutkan dengan menembak Sniper, dan serangan perkubuan.

Sementara itu pasukan Taifib melaksanakan long ring navigation dilanjutkan dengan serbuan perahu karet untuk membebaskan tokoh masyarakat yang di sandera separatis bersenjata, yang selanjutnya melaksanakan eksfiltrasi dengan metode stabo dari perahu karet.

Related posts