Surabaya, PW: 15 Taruna Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) Tingkat lV Angkatan ke-67 mengikuti Seminar Nasional bertajuk “Peluang dan tantangan pertahanan siber di era disrupsi masa pandemi Covid-19 yang digelar STTAL secara daring di Auditorium Gedung Mandalika, Kesatrian AAL Bumimoro, Surabaya, Kamis (2/9).
Gelaran seminar nasional STTAL 2021 dengan Keynote Speech, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., yang diwakili Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal), Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M. secara daring diikuti para Pejabat Utama Mabesal, pimpinan Kotama TNI AL, pimpinan Perguruan Tinggi Mitra, Ketua IKA STTAL dan Civitas Akademika STTAL.
.
Seminar Nasioal “Peluang dan tantangan pertahanan siber di era disrupsi masa pandemi Covid-19” kali ini, menghadirkan tiga narasumber yaitu, Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) yang membahas tentang peluang dan tantangan kebijakan dan strategi nasional pertahanan siber.
Narasumber kedua, Prof. Dr. Ing. Ir. Suhardi, M.T., Guru Besar bidang Teknologi Siber ITB membahas tentang peluang dan tantangan penguasaan dan pengembangan teknologi cyber defence di era disrupsi masa pandemi covid-19.
Dan Kolonel Lek Assist. Prof. Dr. Ir. Arwin Datumaya W.S., S.T., M.T., Ahli Siber dari Universitas Pertahanan sebagai narasumber ketiga yang membahas materi tentang peningkatan kualitas SDM siber melalui penyelenggaraan pola pendidikan siber berbasis smart digital technology.
Menurut Komandan STTAL, Laksamana Pertama TNI Dr. Ir. Avando Bastari, M.Phil., revolusi industri 4.0 telah menciptakan suatu lompatan perkembangan teknologi yang sangat pesat, termasuk di dalamnya teknologi informasi dan jejaring internet.
Perkembangan teknologi informasi dan internet ini merupakan suatu keniscayaan yang menghadirkan peluang maupun memberikan tantangan secara sekaligus.
Pandemi global covid-19 yang kita alami sejak awal tahun 2020 lanjutnya, menuntut semua untuk beradaptasi dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.
Salah satu bentuk adaptasi yang dilakukan dalam masa pandemi ini adalah meningkatnya penggunaan jaringan internet untuk media komunikasi dan pertukaran informasi, sehingga pada akhirnya juga menambah kompleksitas ancaman siber.