Surabaya, PW: Pertemuan tatap muka secara outdoor atau di alam terbuka, dirasa lebih aman, efektif sekaligus menyenangkan, mengingat di masa pandemi covid-19 ini banyak pembatasan yang harus dipedomani melakukan pertemuan di dalam ruangan sesuai protokol kesehatan yang berlaku saat ini.
“Pertemuan Outdoor untuk membahas sesuai permasalahan terasa lebih cair, santai dan ambil keputusan pun lebih fresh,” terang Gubernur Akademi TNI Angkatan Laut (AAL), Mayjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, S.E., M.M., M.Tr (Han), saat memimpin pertemuan di kelas Terbuka, Departemen Jasmani, Kesatrian AAL, Surabaya, Selasa (31/8).
Menurutnya, terobosan penyiapan ruang-ruang kelas terbuka di masa pandemi covid-19 ini, terus di kembangkan di lingkungan AAL. Nantinya ruang-ruang yang telah disiapkan ini diperuntukan bagi proses pelatihan, pengajaran dan pengasuhan Taruna AAL serta pertemuan staf.
“Selain dinilai lebih aman dibandingkan pertemuan di dalam ruangan, ruang outdoor juga dianggap mampu mengurangi gap pembelajaran dan pertemuan yang terjadi karena covid-19. Aktivitas di luar ruangan juga terbukti dapat mengurangi potensi transmisi covid-19 secara drastis,” terang orang nomor satu di jajaran AAL ini.
Dalam pertemuan di ruang kelas terbuka Depjas AAL ini, tampak hadir Wagub AAL, Laksma TNI Rudhi Aviantara, S.E., M.Si., M.Tr (Han)., Seklem AAL, Laksma TNI Syamsul Rizal, S.E., M.M., dan para Pejabat Utama AAL lainnya.
Dalam kesempatan pertemuan kali ini, Gubernur AAL focus memberikan arahan dan evaluasi tentang kegiatan yang menjadi tugas pokok dari Departemen Jasmani AAL dalam menyiapkan berbagai fasilitas olahraga yang diperuntukan untuk pembinaan fisik Taruna dan personel AAL.
Gubernur AAL menyadari banyaknya fasilitas olahraga seperti stadion sepakbola, GOR basket/volly, GOR bulutangkis, kolam renang, indorsport, arena halang rintang, obstacle run, peralatan olahraga air dan lainnya kurang sebanding dengan jumlah personel Depjas AAL yang ada saat ini, sehingga dibutuhkan penataan kembali manajemen agar fasilitas yang ada tetap bisa terawat dengan baik.
Ia juga menyinggung masalah pembinaan dan waktu serta tempat pelaksanaan yanus (kelompok hobi olahraga di TNI AL: Red) untuk Taruna AAL agar dilaksanakan dengan terprogram, baik tempat, lama latihan, menu latihan yang bertingkat, bertahap dan berlanjut, sehingga sasaran yang diinginkan dari program ini bisa tercapai dengan baik.
Kemudian berkaitan dengan parameter tes kesamaptaan jasmani Taruna AAL, juga menjadi pembahasan mendalam. Pada materi ini, tidak hanya Departemen Jasmani yang memaparkannya, namun ada tambahan dari bagian terkait lainnya seperti Direktorat Pendidikan, Resimen dan Operasi Pengajaran yang juga berdiskusi serius tentang hal ini.
Gubernur AAL menekankan, untuk memperoleh tingkat kesamaptaan yang baik dari Taruna, selain fasilitas pembinaan fisik yang menunjang, juga harus ditegakkannya aturan yang benar sesuai peraturan yang berlaku di TNI/TNI AL, mengedepankan objektifitas dan menghilangkan subjektifitas penilaian dari para tester dalam setiap pelaksanaan tes kesamaptaan jasmani.