Bandung, PW: Menyadari tugas dan tanggung jawab TNI Angkatan Udara sebagai kekuatan pertahanan udara sangat ditentukan dari kesiapan alutsista dan komponen pendukungnya di mana kedua faktor tersebut harus senantiasa dalam performa terbaik agar mencapai postur ideal dalam menjalankan perannya untuk mengamankan wilayah udara.
Demikian yang disampaikan Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal, S.I.P., M.Tr (Han)., dalam sambutannya saat membuka Seminar Focus Group Discussion (FGD) secara daring dan tatap muka di Bangsal Srutasala, Seskoau, Lembang. Kamis (18/3/2021).
“Keunggulan yang dimiliki TNI Angkatan Udara yaitu kecepatan, fleksibilitas, dan kenyal harus terpelihara agar keterbatasan yang dimiliki yaitu ketergantungan akan perkembangan dan transformasi teknologi tidak mempengaruhi momentum kesiapan operasi TNI Angkatan Udara dalam mencapai keunggulan di udara,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnya, proses transformasi alutsista udara yang memenuhi standar kesiapan operasi perang modern menjadi prasyarat mutlak untuk mengoptimalkan kekuatan dan kemampuan dalam mewujudkan keunggulan di udara.
Walau Air Power mampu mengantisipasi potensi ancaman, katanya, namun peran Air Power akan semakin efektif jika diintegrasikan dengan matra lain, seperti dengan matra darat, laut, ruang angkasa, dan cyber. Bahkan Air Power juga perlu dikembangkan untuk dapat berintegrasi dengan kementerian dan lembaga non-militer, seperti dengan otoritas penerbangan sipil, industri penerbangan, dan lain sebagainya. Di sisi lain peran Air Power juga perlu dikaitkan dengan konteks strategis penggunaannya, yaitu untuk konteks pertahanan, ekonomi dan sosial.
“Inilah yang mendasari diadakan seminar Focus Grup Discussion (FGD) untuk menghasilkan naskah Seminar Internasional Air Power yang tentunya dengan mengundang narasumber yang berkompeten di bidangnya agar memperoleh data-data serta informasi yang akurat,” ujarnya.
Narasumber yang hadir dalam FGD ini yaitu Marsda TNI Arif Mustofa, M.M., Dr. Ian Motratama, S.E. M.E.B., M.Si (Han)., Kolonel Pnb Nurtantio Affan, S.H., M.H., Kolonel Pnb Rizaldy Efranza, S.T., Kolonel Pnb Moch. Apon, S.T., M.P.A.
Melalui seminar FGD tersebut, Danseskoau berharap tim perumus naskah dan para peserta dapat berpartisipasi aktif serta berkolaborasi dengan narasumber menyampaikan pemikiran, gagasan, tanggapan, dan saran yang nantinya dapat bermanfaat dalam penyusunan naskah Seminar Interasioal Air Power yang bertemakan “ Transformasi Air Power Guna Mewujudkan TNI Angkatan Udara Yang Disegani Di Kawasan”
Turut hadir dalam acara ini baik secara daring maupun tatap muka, Wadanseskoau Marsma TNI Ronny Irianto Moningka, S.T., M.M., Pangkosekhanudnas II Marsma TNI Ian Fuadi, Danlanud Silas Papare Marsma TNI Dr. Budhi Achmadi, M.Sc., perwakilan Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) Ibu Curie Maharani Savitri, Ph.D., Bapak Yohanes Sulaiman, M.A., Ph.D., Dr. Iis Gindarsah, Prof. Dr. Arry Bairus, M.A., Dr. Rafael, para pejabat Seskoau, tim perumus naskah, dan peserta lainnya yang mengikuti secara daring.