TARAKAN – PW: Dikarenakan ada sebagian masyarakat Kota Tarakan yang merasa tidak sepaham dengan keberadaan Pangkalan Utama TNI AL XIII (Lantamal XIII), mereka melakukan demonstrasi unjuk rasa yang berlangsung di depan Pos Penjagaan Markas Komando (Mako) Lantamal XIII, Jl. Sei Ngingitan, Kelurahan, Mamburungan, Kecamatan Tarakan Timur, Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara, Kamis (25/02/21).
Pengunjuk rasa bertindak anarkhis saat dihadang oleh prajurit di pos penjagaan karena menuntut waktu untuk bertemu langsung dengan Komandan Lantamal XIII Laksamana Pertama TNI Haris Bima Bayuseto, S.E., M.Si. dengan maksud melakukan pengaduan terhadap ketidaknyamanan yang mereka alami. Menyikapi hal tersebut, dengan sigap pihak Lantamal XIII segera mengirimkan Tim PHH untuk menghalau para pendemo yang anarkhis. Ditengah suasana yang semakin memanas, negosiator Lantamal XIII pun meminta kepada perwakilan pendemo untuk melakukan dialog guna memecahkan permasalahan tersebut agar tidak berlarut demi keamanan dan kenyamanan bersama. Usai pelaksanaan negosiasi, masyarakatpun akhirnya dapat dibubarkan oleh Tim PHH Lantamal XIII. Kondisi tersebut merupakan bagian dari simulasi Latihan Peran Penindakan Huru Hara Lantamal XIII Tarakan terhadap masyarakat Tarakan yang diperankan oleh siswa siswi Hang Tuah Tarakan.
Simulasi ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan Prajurit Lantamal XIII khususnya Tim PHH Lantamal XIII yang termasuk melaksanakan salah satu tugas TNI Angkatan Laut dalam bentuk Operasi Militer Selain Perang (OMSP) guna mengantisipasi terhadap terjadinya bentuk kejadian unjuk rasa yang anarkhis atau huru hara, baik di lingkungan Ksatrian Lantamal XIII maupun dalam memberikan dukungan batuan kepada Polri guna menciptakan situasi yang kondusif.