Danseskoau Marsda TNI Samsul Rizal, S.I.P., M.Tr (Han)., beserta pejabat Seskoau mengikuti Seminar Nasional Potensi Kedirgantaraan Tahun 2020 yang diselenggarakan Pusat Potensi Dirgantara TNI Angkatan Udara (Puspotdirga) di Ballroom Hotel Bidakara, Grand Pancoran, Jakarta Selatan, melalui virtual dari Bangsal Vacana, Seskoau, Lembang. Kamis (03/12/2020). Mengangkat tema “Pembinaan Potensi Kedirgantaraan Dalam Rangka Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Udara”, Kapuspotdirgaau Marsma TNI Fajar Adriyanto, M.Si (Han)., berharap seminar ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai potensi-potensi nasional aspek kedirgantaraan yang ada di wilayah NKRI, sehingga dapat dikelola, dikembangkan, dan ditingkatkan kemampuannya menjadi kekuatan kewilayahan dalam mendukung kekuatan pertahanan nasional aspek dirgantara.
Seminar nasional ini turut mengundang narasumber yaitu Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim memaparkan Pemberdayaan Wilayah (Pertahanan) Udara, Pakar Komunikasi dan Motivator Dr. Drs. Aqua Dwipayana, M.I.Kom., dengan materi Model Komunikasi Yang Efektif Dalam Menghadapi Era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), Guru Besar Ilmu Hubungan Internasional President Univeristy Prof. Anak Agung Banyu Perwita, Ph.D., memaparkan Reinterpretasi Konsep Sishankamrata Sesuai Dengan Perkembangan Lingkungan Strategis Terkini, Dosen Tetap Universitas Pertahanan Prof. Dr. Ir. Bondan Tiara Sofyan, M.Si., menjelaskan Konsep dan Prosedur Pelibatan Sumber Daya Nasional Sebagai Komponen Cadangan atau Pendukung, dan dimoderatori Imelda Marselas Wangkar, S.I.P., M.M., serta Kasau Marsekal TNI Fadjar Prasetyo, S.E., M.P.P., sebagai keynote speaker.
Pada kesempatan itu, Kasau menyampaikan pandangannya terkait pembinaan potensi kedirgantaraan dihadapkan perkembangan teknologi, seperti penggunaan drone dan sensor yang saat ini semakin banyak dikembangkan baik untuk kepentingan pertahanan, sipil, maupun komersial. “Hal tersebut tidak hanya memberikan peluang dan keuntungan bagi pengguna, tetapi juga ancaman seandainya tidak dimanfaatkan dan dikuasai dengan baik atau jatuh ditangan yang salah,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, TNI Angkatan Udara bersama komponen bangsa harus mampu mempersiapkan diri dan mampu mendayagunakan segala sumber daya nasional modern yang memiliki potensi kedirgantaraan agar dapat dikelola secara terintegrasi dan tepat guna dalam meningkatkan kemampuan pertahanan sekaligus mengambil peluang sebesar-besarnya guna menjaga kedaulatan negara di udara.
Media angkasa dan udara menjadi domain yang sangat pending di abad ke-21, apalagi bagi negara kepulauan seperti Indonesia yang harus segera dipersiapkan dan dimanfaatkan sedini mungkin. “Perlu adanya kolaborasi antara TNI Angkatan Udara dengan sumber daya nasional lainnya,” ujarnya yang secara khusus upaya pemberdayaan wilayah pertahanan udara telah dilakukan TNI Angkatan Udara yaitu kegiatan pembinaan potensi kedirgantaraan berupa pembinaan komunikasi sosial dirgantara, ketahanan wilayah dirgantara, dan kegiatan bakti TNI Angkatan Udara.
Dikatakan Kasau pentingnya untuk mendapatkan informasi, melihat lebih jauh, dan menggali lebih dalam dari pemangku kepentingan dan para ahli melalui seminar nasional ini. “Saya sangat mengharapkan kesamaan persepsi dari stakeholder terhadap kriteria komponen cadangan dan komponen pendukung matra udara dan metode pembinaannya,” ujarnya sekaligus mengajak untuk membangun diskusi konstruktif dan kondusif sehingga memberikan kontribusi berharga bagi efisiensi pemberdayaan sumber daya nasional matra udara secara umum dan peningkatan kiprah Puspotdirga secara khusus dalam menjaga kedaulatan negara di udara.