Ambon, PW: Wakapendam XVI/Pattimura, Letkol Kav Bambang Sugiyarta menegaskan tidak ada provokasi dan pengepungan oleh TNI-Polri terhadap asrama mahasiswa Papua di Wayame, Teluk Ambon, Ambon. Kejadian Senin malam (2/12) itu diawali saat warga melihat sekitar sepuluh orang tak dikenal memasuki asrama mahasiswa Papua sekitar pukul 21.30 WIT. Untuk meminimalisir hal- hal yang tidak diinginkan, kemudian warga melaporkan pada perangkat desa setempat , yaitu RT dan Sekdes Wayame. Kemudian RT dan Sekdes Wayame menghubungi Babinkamtibmas dan Babinsa Desa Wayame untuk menyambangi mess mahasiswa Papua guna melakukan pengecekan.
Sekitar pukul 21.50 WIT, Babinkamtibmas, Babinsa dan perangkat desa Wayame tiba di asrama mahasiswa Papua. Namun kehadiran mereka ditolak oleh sejumlah mahasiswa Papua di dalam mess Honai tersebut. Disaat yang bersamaan, para mahasiswa Papua tersebut membuat video provokasi yang seolah- olah mereka dikepung oleh TNI- Polri.
“Sebagai seorang warga negara yang baik, ketika mereka ada tamu 1×24 jam seharusnya wajib melapor kepada RT setempat. Tetapi mereka tidak melaksanakan itu, sehingga wajar ketika warga atau perangkat desa meminta bantuan kepada Babinkamtibmas dan Babinsa untuk mengecek keberadaan warganya, menanyakan identitas orang- orang tak dikenal yang masuk ke asrama” tegas Wakapendam.
Setali tiga uang dengan Wakapendam, Nur Alan La Saleman, selaku perwakilan dari Pejabat Desa Wayame memberikan klarifikasi bahwa tidak ada intimidasi dan pengepungan. “Video yang beredar di media sosial itu tidak benar! Kedatangan para petugas hanya sebagai patroli wilayah yang sudah sering dilakukan. Tidak ada intimidasi, apalagi sampai melarang mereka untuk keluar, sampai kelaparan kehausan” tekan Nur Alan. Dengan adanya perwistiwa ini, diharapkan masyarakat lebih bijak dalam menyikapi isu- isu yang beredar, juga tidak mudah terhasut oleh berita- berita hoax dan ujaran kebencian.