Kota Sorong (18/11) PW: Gubernur Provinsi Papua Barat Dominggus Mandacan yang diwakili Wakil Gubernur Provinsi Papua Barat Mohammad Lakotani secara resmi telah membuka kegiatan Musyawarah Provinsi ke IV Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Papua Barat yang berlangsung di Kota Sorong. Musprov ke IV KADIN Provinsi Papua Barat ini dihadiri oleh seluruh pengurus Kabupaten/Kota. Musprov ini juga akan memilih kepengurusan KADIN Provinsi Papua Barat yang baru.
Ali Said selaku Ketua Separtemen Organisasi KADIN Indonesia mewakili Ketua KADIN Indonesia Eddy Ganefo menjelaskan jika Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia berharap agar perekonomian Papua Barat bisa tumbuh lagi. “Triwulan sekarang inikan minus, mudah-mudahan bisa tumbuh lagi. Karena di bulan Desember pariwisata pasti akan lari ke daerah. Pariwisata Raja Ampat pasti bakal meningkatkan pertumbuhan ekonominya kembali”, ujarnya.
Dijelaskan Ali Said kalau minusnya itu karena faktor kurangnya ekspor dari LNG. Kemudian suplai dari bahan-bahan konsumsi kita ini berasal dari Jawa, sedangkan di Jawa mengurangi tingkat produksinya. Maka akan terkoreksi, tadinya dikirim ke Papua cukup banyak jumlahnya. Namun sekarang berkurang, sehingga harga barang-barang meningkat dan daya beli juga berkurang. Ini yang yang menyebabkan ekonomi Papua Barat terkontraksi sampai minus di angka 3,5%. Padahal pada triwulan kedua itu masih surplus.
“Solusi pertamanya adalah Kepala Daerah segera menggelontorkan dan memberikan belanja-belanja daerahnya supaya bisa jalan. Kedua adalah pengusaha-pengusaha yang tadinya menahan dalam berinvestasi, sudah harus segera bergeliat. Jika pengusahanya diam maka ekonominya tidak jalan. Pengusaha ini tidak bisa hanya duduk merenungi nasib yang ada. Tetapi bagaimana kita berkreativitas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya dan menciptakan lapangan kerja lagi yaitu dengan cara mempunyai kreativitas dan inovasi kita sendiri”, tandasnya.
Disaat yang sama Imanuel Yenu Ketua Umum KADIN Provinsi Papua Barat mengatakan bahwa musyawarah yang dilakukan saat ini merupakan agenda rutin organisasi yang dilaksanakan untuk 5 tahun. Musprov ini untuk mengevaluasi apa yang sudah dilakukan 5 tahun lalu, apa yang sedang dikerjakan tapi belum tuntas dan apa yang akan diprogramkan untuk 5 tahun berikut. Musyawarah yang dilakukan saat ini, juga akan memilih kepengurusan yang baru untuk 5 tahun kedepan.
“Pasca Covid-19 kami dunia usaha bersama-sama keluar atau berkreativitas dan tidak lagi bersembunyi dari Covid-19. Bagaimana menyesuaikan diri dengan situasi yang ada dan bagaimana membangkitkan perekonomian yang lesu. Pengusaha atau dunia usaha yang tidak berjalan maksimal akan kembali aktif. Pasar di luar Papua Barat sangat terbuka untuk seluruh potensi yang ada di Papua Barat. Hanya karena belum terdata secara baik, sehingga potensi yang ada ini belum bisa keluar. Oleh sebab itu melalui Musprov ini kami berharap semua potensi yang ada di Papua Barat bisa terdaftar dan dipasarkan di luar Papua”, kata Imanuel Yenu.
Musprov ini akan dilaksanakan maraton dan diusahakan selesai satu hari ini akan mendata potensi seperti sagu di Sorong Selatan, pabrik semen di Manokwari, pengalengan ikan yang ada di kota Sorong juga pariwisata Raja Ampat yang saat ini lagi dipromosikan keluar oleh KADIN. Bagaimana mendapatkan tempat di pasar nasional maupun pasar internasional. “Walaupun diakui kendala yang dihadapi pengusaha saat ini ini adalah karena adanya wabah Covid-19. Dimana banyak aktivitas yang dibatasi. Salah satu kesulitan juga yaitu pengurusan perizinan. Pengurusan perizinan ini menjadi salah satu agenda yang akan dibahas dalam Musprov”, tutur Imanuel Yenu
//Jacob Sumampouw