Jayapura, PW: Komandan Lantamal X Laksma TNI Yeheskiel Katiandagho, S.E., M.M.,M,H menghadiri kegiatan Acara Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Pengurus Daerah XXIV Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan ABRI (FKPPI) Papua. Bertempat di Ruang GSG (Aula) Sian Soor Kantor Walikota Jayapura, Rabu (28/10/2020).
Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka 92 Tahun Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2020, dengan mengambil tema, “Peran Generasi Muda Dalam Sejarah Integrasi Papua Ke Negara Kesatuan Republik Indonesia”. dengan pembicara tokoh nasional maupun pelaku sejarah, diantaranya Laksamana Madya TNI (Purn), Mayjen TNI (Purn) George Elnadus Supit, S.Sos., Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab, Rektor Universitas Cenderawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T., dan pelaku sejarah penentuan pendapat rakyat (Pepera) Papua.
Menurut Ketua Pengurus Daerah XXIVx GM FKPPI Papua, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, M.M., dalam sambutannya mengucapkan rasa terimakasih kepada para peserta maupun narasumber dan tamu undangan yang hadir secara langsung maupun secara virtual.
Dijelaskannya pula bahwa seminar nasional ini bertema Sejarah Peran Generasi Muda Dalam Integrasi Papua Ke Pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Sebagaimana pesan Bung Karno kepada para generasi muda, kepada kita sekalian intuk tidak melupakan sejarah. Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah.”, ungkapnya Tomi Mano yang juga Walikota Jayapura ini.
Lebih jauh ia berkata bahwa generasi muda FKPPI pada momen bersejarah 28 Oktober 2020 atau menjelang 100 Tahun Sumpah Pemuda merasa penting untuk menyegarkan wawasan kebangsaan, sebagai anak bangsa, sebagai generas| muda bangsa yang tetap mengakui satu tanah air, satu bangsa dan menjunjung satu bahasa persatuan yaitu Indonesia.
“Bahwa generasi muda di Papua saat ini juga bagian penting dari generasi muda Indonesia. Generasi yang memiliki lerjalanan sejarah termasuk sejarah integrasi Papua dalam pangkuan Ibu Pertiwi.”, imbuhnya.
Benhur Tomi Mano menilai bahwa penjelasan sejarah integrasi Papua dalam bingkai NKRI secara terus-menerus menjadi sangat penting agar generasi muda Papua tidak justru memahami informasi lain yang justru ingin mengganggu keutuhan NKRI.
“Mengaburkan sejarah bangsa diyakini sebagai salah satu upaya untuk melemahkan keutuhan suatu nangsa, karena itu seminar birtual di Papua ini menjadi strategis nilainya pada momen jelang satu abad Sumpah Pemuda.”, tegasnya menambahi.
Menurutnya pula seminar nasional virtual ini memiliki tujuan ingin mendapatkan masukan, baik berupa informasi maupun data dan dokumen terkait sejarah integrasi Papua ke NKRI dan selanjutnya menjadi rekomendasi dalam penyusunan pustaka untuk menjadi referensi bagi generasi muda saat ini dan kedepan.
“Karena itu kehadiran salah satu nara sumber Sultan Tidore, Sultan Ahmad Syah, untuk mengingatkan bahwa secara teritori Papua dibawah kesultanan Tidore, termasuk dalam utusan pemuda pada kongres pemuda waktu Itu.”, tegasnya.
Kegiatan ini juga dihadiri apjabat TNI- Polri diantaranya
Aster Kasdam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Wempy Ramandey,
Kepala Staf Korem (Kasrem) 172/PWY, Kolonel Inf Achmad Fauzi, Rektor Universitas Cenderawasih Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T., Kapolres Jayapura Kota, AKBP Gustav Urbinas, S.H., S.I.K.,
Kasdim 1701/Jayapura Letkol Arh Muda Setyawan dan Ketua MUI Kota Jayapura KH. Sulhan Ma’mum.