Surabaya, PW: Sampah tidak akan lepas dalam kehidupan manusia, termasuk dalam Satgas Pelayaran KRI Bima Suci 2020. KRI Bima Suci sebagai kapal latih Taruna Akademi TNI Angkatan Laut tentunya akan menghadapi masalah jika tidak memiliki unit pengolahan sampah. Untuk itu KRI Bimasuci mempunyai peralatan tersendiri yang khusus untuk mengolah sampah.
Mesin pengolahan sampah di KRI Bima Suci berada dibawah Departemen 4 atau Departemen Logistik. Karena itu Kepala Departemen Logistik (Kadeplog) KRI Bima Suci Lettu Laut (S) Vadlli Novembra memberikan penjelasan dan praktek tentang pengolahan sampah kepada seluruh Taruna.
Sampah yang dihasilkan selama pelayaran KRI Bima Suci dipisah menjadi 2 jenis sampah, yaitu sampah organik dan sampah non organik. Untuk sampah organik seperti sisa nasi, sisa makan dan buah akan diolah (dihancurkan) dengan menggunakan mesin grinder yang berada di ruang scullery dan ditampung di bak penampungan. KRI Bima Suci sendiri memiliki 3 ruang scullery.
Sedangkan sampah non organik seperti botol plastik, kaleng dan kertas akan diolah (dihancurkan) dengan mesin penghancur yang selanjutnya akan dipress (dimampatkan) menggunakan alat press agar volume sampah tidak memakan banyak tempat.
Apabila waktu pelayaran yang panjang dan menghasilkan sampah yang berlebih, KRI Bima Suci juga dilengkapi dengan alat Pembakar sampah yang bisa membakar sampah sampai titik didih 1000°C.
Pemberian materi Pengolahan sampah tersebut merupakan perintah Komandan Satgas Pelayaran Operasi Bima Suci Letkol Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr. Hanla. kepada Kadeplog agar seluruh Taruna mampu melaksanakan pengolahan sampah dengan baik, benar dan aman sehingga tidak menjadi penyebab pencemaran lingkungan.
Kegiatan pengenalan pengolahan sampah ini juga selaras dengan apa yang ditekankan oleh Pangkoarmada II Laksda TNI I N.G. Sudihartawan, S. Pi., M.M.kepada Satgas pelayaran, dimana selama Operasi pelayaran agar Satgas KRI Bima Suci senantiasa bisa menjadi contoh dalan menjaga kebersihan dan kesehatan.