Di Laut Ambalat Perbatasan RI-Malaysia, Kapal Perang TNI AL dan Pesawat TNI AU Boeing 737 Laksanakan Kerjasama Taktis.

Makassar, PW: Tiga Kapal perang  TNI AL BKO Guspurla Koarmada II yaitu KRI Diponegoro (DPN)-365, KRI P. Rengat (PRE) -711, KRI Kakap (KKP) -811  dan unsur TNI AU Koopsau II yaitu Pesawat Udara (Pesud) Boeing 737 Skuadron 5 Lanud Hasanuddin  melaksanakan kerjasama taktis, Sabtu, (11/07/2020).
Kerja Sama Taktis tersebut dilaksanakan di perbatasan RI-Malaysia perairan Ambalat selama dua hari dan dipantau langsung  oleh Danguspurla Koarmada II Laksma TNI Rahmat Eko Rahardjo, M.Tr. (Han), CHRMP dari KRI Diponegoro -365.
Danguspurla Koarmada II mengatakan kegiatan yang dilaksanakan  unsur TNI AL dan TNI AU tersebut merupakan kelanjutan dari rapat koordinasi yang sebelumnya dilaksanakan di Mako Koopsau II saat KRI Diponegoro-365 sandar di Lantamal VI Makassar. Kegiatan tersebut bertujuan agar terjalin kerjasama yang baik secara taktis antara 2 matra dalam rangka melaksanakan Operasi Gabungan TNI untuk menjaga kedaulatan NKRI di wilayah perbatasan RI-Malaysia, khususnya di perairan blok Ambalat, ujarnya.
Menurutnya, rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan awak KRI DPN-365 , KRI PRE -711, KRI KKP -811  serta integrasi Kerja Sama Taktis antara KRI dan Pesud dalam pelaksanaan tugas-tugas operasional.
“Kerja Sama Taktis antara tiga KRI dan Pesawat Udara harus selalu terjalin secara optimal guna pencapaian tugas pokok TNI AL selaku komponen utama garda terdepan pertahanan negara di laut dan Pesawat Udara TNI AU sebagai garda terdepan komponen pertahanan di udara”, ujarnya.
Laksma TNI Rahmat Eko menambahkan, aspek yang mendorong dilaksanakannya latihan ini adalah belajar dari pengalaman sejarah dimana peran pesawat udara dalam operasi laut mulai terbukti keampuhannya dalam peristiwa penting pada perang Pasifik, tepatnya di pertempuran Midway pada tahun 1942.
Saat itu, kekuatan armada angkatan laut Amerika Serikat dan Jepang tidak pernah bertemu atau saling berhadapan. “Kerugian yang sangat besar dialami oleh angkatan laut Jepang dengan tenggelamnya armada kapal induk mereka. Akibat serangan udara yang dilakukaan oleh pesawat-pesawat tempur yang berpangkalan di kapal induk Amerika Serikat,” ungkapnya.
Hadir pula dalam kegiatan ini Komandan KRI DPN-365 Letkol Laut (P) Lewis Nainggolan, Komandan  KRI P. Rengat-711 Letkol Laut (P) M. Sati Lubis serta Komandan KRI Kakap-811 Mayor Laut (P) Oyu Mulia

Related posts

Leave a Comment