Pekanbaru, PW: Jenazah Pembantu Letnan Dua Anumerta Rama Wahyudi, prajurit TNI AD bagian dari pasukan pemelihara perdamaian Indonesia yang meninggal dunia saat bertugas di Misi MONUSCO, Republik Demokratik Kongo dengan dukungan Pesawat TNI AU A-1314, tiba di Pekanbaru.
Setibanya almarhum langsung disambut dengan Upacara militer yang dipimpin oleh Panglima Daerah Militer I Bukit Barisan Mayjend TNI Irwansyah bertempat di Apron Baseops Lanud Roesmin Nurjadin, Jumat (3/7/2020).
Nampak juga kedatangan almarhum dengan diiringi duka disambut oleh Istri dan ketiga anaknya.
Pangdam Bukit Barisan yang memimpin upacara militer bersama ratusan militer TNI dengan senjata lengkap berikan Penghormatan dengan diiringi alunan korsik berlangsung saat jenazah dalam peti dibawa dari pesawat menuju mobil ambulans.
Selain Pangdam I Bukit Barisan, turut juga hadir Komandan Resor Militer 031 Wirabima Brigjen TNI M Syech Ismed, Komandan Lanud Roesmin Nurjadin Marsekal Pertama TNI Ronny Irianto Moningka, serta Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi,Wakil Ketua DPR Provinsi Riau,Perwakilan BNPB, Danlanal Dumai, dan pejabat TNI Lainya.
Pangdam I Bukit Barisan Mayjend TNI Irwansyah seusai penyambutan mengatakan jenazah Pelda Anumerta Rama Wahyudi akan dibawa ke rumah duka di Jalan Garuda Sakti, Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.
“Jenazah akan dibawa ke rumah duka kemudian nanti sekitar pukul 14.00 WIB dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Pekanbaru,” kata Irwansyah.
Rama Wahyudi yang sebelumnya berpangkat Sersan Mayor merupakan prajurit angkatan darat asal Kabupaten Kampar, Riau. Rama gugur usai serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika pada 22 Juni 2020 lalu.
Komandan Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco Letkol Czi M P Sibuea, mengatakan Serma Rama Wahyudi gugur karena serangan kelompok bersenjata saat menjalankan tugas misi sebagai pasukan perdamaian PBB di wilayah Republik Demokratik Kongo, Afrika.
“Gugurnya prajurit TNI atas nama Serma Rama Wahyudi dan satu orang prajurit TNI yang terluka diakibatkan oleh serangan kelompok bersenjata di wilayah Makisabo, Kongo, Afrika pada Senin (22/6) pukul 17.30 waktu setempat,” kata Sibuea dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Rabu.
Peristiwa tersebut terjadi pada saat tugas pengiriman ulang logistik ke Temporary Operation Base (TOB) bagi prajurit Satgas Kizi TNI Konga XX-Q/Monusco yang melaksanakan pembangunan jembatan Halulu sebagai sarana pendukung bagi masyarakat setempat.
“Namun, ketika perjalanan kembali ke COB (Central Operation Base), terjadi penghadangan dengan dihujani tembakan ke arah konvoi kendaraan angkut personel yang dikawal oleh dua unit kendaraan tempur APC Malawi Batalyon di wilayah Makisabo,” kata Sibuea.
Serangan mendadak tersebut diduga dilakukan oleh Allied Democratic Forces (ADF), kelompok bersenjata yang berkonflik dengan pemerintah Republik Demokratik Kongo.
Upacara militer berjalan dengan aman dan lancar selanjutnya almarhum langsung menuju rumah duka.