Tak Gengsi Berjualan Tahu dan Tempe ” Ini Cerita Isteri Prajurit Babinsa Martapura

MARTAPURA-PW:Suami adalah harapan keluarga, Sersan Mayor Sepeno Anggota TNI -AD Kodim 1006/ Mtp yang bertugas Babinsa Koramil Banjarbaru tidak serta merta menghalangi kesuksesan istrinya untuk membantu meningkatkan kebutuhan ekonomi keluarga.

Disamping mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai seorang isteri, Ibu Ari Kuntarty isteri dari Sersan Mayor Supeno Babinsa Koramil 1006-07/ Banjarbaru juga harus rela dan ikhlas mengucurkan keringat fikiran dan tenaga berbaur dan berbagi rezeki bersama pedagang lainnya berjualan Tahu dan Tempe di pasar.Jumat ( 12/3)

Dua Puluh tahun mendampingi suami bertugas berdinas TNI – AD, jatuh bangun dan pahitnya kehidupan keluarga membuat hati merasakan menangis dan tak terlupakan suka duka disaat itu.

Terfikir dibenak dan melihat kehidupan seseorang jauh lebih bagus dari kehidupan kami sendiri membuat saya ingin membantu suami dan keluarga , pengalaman dulu sebelum menikah pernah bekerja di pabrik tempe dan tahu milik tetangga di Kampung halaman.

Melewatkan waktu, sedikit berbincang bersama Ibu Ari Isteri Serma Sepeno saat berjualan dilokasi pasar Martapura dan ternyata berjuang sudah cukup lama 10 tahun berjualan tahu dan tempe dipasar.

Kami sempat 3 -4 tahun meski berjualan dengan gerobak dan sambil menjajakan barang keliling asrama bahkan kekampung, kami tak malu Saat ditanya, kembali apakah tidak malu berjualan tahu dan tempe gembus dipasar ?

“Tanpa pikir panjang , Bu Ari Kuntartry menjawabnya nada seyum ” malu tidak dapat rejeki, kami disini sudah merasakan satu keluarga saling membantu, baik pedagang dan para pelanggan bahkan suami saya mendukung ucapnya’

Pagi jam 5 subuh saya bergegas membawa barang dagangan dibantu suami kepasar, usai berjualan dirumah membantu para karyawan melakukan proses pembuatan tempe dan tahu sampai penggorengan hingga dijual kembali.

Sersan Mayor Sepeno ( Suami ) menuturkan tentang dukungannya terhadap istri.Disamping berdagang tahu tempe layaknya seorang istri tetap mengutamakan peran sebagai ibu rumah tangga. Begitupun tuntutan dari seorang suami, agar dapat membagi waktu dengan se-efisien mungkin antara peran sebagai ibu, peran sebagai istri, peran sebagai anggota Persit(Mk-95).

Related posts