Sorong (10/3) PW: Kodim 1802/Sorong melalui Koramil 1802-07/Aimas bersama Pemerintah Kabupaten Sorong melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura serta Dinas Ketahanan Pangan, hari ini melaksanakan kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk kompos dalam rangka ketahanan pangan kampung tangguh wilayah binaan Koramil 1802-07/Aimas. Kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk kompos yang langsung dilanjutkan dengan praktek bagaimana cara pembuatannya tersebut, berlangsung di Distrik Mariat Kabupaten Sorong.
Dandim 1802/Sorong Letkol Inf Budiman menghadiri kegiatan tersebut, didampingi Danramil 1802-07/Aimas Kapten Inf Harpin. Yance Malak turut menghadiri kegiatan tersebut mewakili Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sorong. Sedangkan I Wayan Pasek, hadir mewakili Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong. Tampak hadir juga Kapolsek Aimas AKP Fahrial M Ginting mewakili Kapolres Sorong, mahasiswa/i Universitas Unimuda Sorong serta perwakilan masyarakat tani.
Dandim 1802/Sorong dalam kegiatan tersebut menyampaikan jika kegiatan tersebut merupakan aktualisasi dari perintah pimpinan yaitu Presiden RI Ir H Joko Widodo, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa. “Oleh sebab itu kami menyiapkan sosialisasi bagaimana pembuatan pupuk kompos. Secara keseluruhan ini untuk banyak varietas dan akan bekerjasama dengan Koramil-koramil, Dinas terkait dan Kepala-kepala Distrik di wilayah Kodim 1802/Sorong”, kata Letkol Inf Budiman.
Dikatakan Dandim 1802/Sorong, sasaran kegiatan ini untuk mengedukasi dan memberikan semangat kepada petani khususnya orang asli Papua (OAP) untuk hidup lebih baik. “Petani memang identik dengan kotor. Tetapi petani menjadikan kita hidup dengan hasil pangan yang ada. Peran TNI saat ini adalah berkolaborasi bersama dengan seluruh stakehokder terkait dan program ini sudah ada di setiap Koramil”, tambah Letkol Inf Budiman.
I Wayan Pasek Kabid Kerawanan Pangan mewakili Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Sorong menyampaikan jika pihaknya memiliki program ketahanan pangan yaitu pemanfaatan tanah pekarangan. Hal ini menurut I Wayan Pasek, juga bersinergi dengan TNI dan Polri. Namun I Wayan Pasek menyampaikan bahwa untuk program bantuan kepada petani belum ada. Karena (Dokumen Pelaksanaan Anggaran) DPA untuk dinas belum ada. “Tapi jika DPA itu sudah ada, mungkin nantinya ada program bantuan untuk petani”, jelas I Wayan Pasek.
Kapolsek Aimas AKP Fahrial M Ginting mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Kodim 1802/Sorong melalui Koramil 1802-07/Aimas. Karena menurut AKP Ginting, dengan adanya sosialisasi yang dilakukan dan petani dapat mengetahui serta dapat membuat sendiri pupuk kompos, maka secara tidak langsung akan berpengaruh pada kamtibmas. “Inovasi yang dilakukan Kodim 1802/Sorong melalui Koramil 1802-07/Aimas akan berpengaruh pada ketahanan pangan. Kebutuhan pangan akan terpenuhi. Jika pangan terpenuhi maka orang tidak akan berpikir aneh yang mengganggu kamtibmas. Pupuk ini juga bisa dijual dan menambah pemasukan petani”, kata AKP Ginting.
Bertus Korwa salah satu masyarakat tani yang mengikuti kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk kompos menyampaikan terima kasih mereka kepada Komandan Kodim 1802/Sorong, Danramil 1802-07/Aimas, Kapolsek Aimas serta Pemda Kabupaten Sorong melalui Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura serta Dinas Ketahanan Pangan yang telah memberikan pengetahuan bagaimana cara membuat pupuk dari kotoran ternak. “Pembuatan pupuk ini akan kami praktekkan di lokasi pertanian. Kami berharap nantinya ada bantuan untuk kami petani dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sorong”, harap Bertus Korwa.
Kegiatan sosialisasi pembuatan pupuk kompos ini, langsung dilanjutkan dengan praktek cara pembuatannya. Dimana cara pembuatannya dijelaskan langsung oleh Pak Iriato yang merupakan penyuluh pertanian Distrik Mariat. Sedangkan untuk prakteknya dilakukan langsung Pak Irianto bersama penyuluh yang lain bersama dengan para peserta dari masyarakat tani Distrik Mariat. Dalam pelaksanaan praktek pembuatan pupuk kompos tersebut, tidak berlangsung lama (± 40 menit). “Penyiapan bahan serta proses pembuatannya tidak sampai sejam. Namun untuk proses fermentasi, lamanya 2 hari. Selanjutnya pupuk sudah bisa di pakai”, tutur Irianto.
/Jacob Sumampouw