Kota Sorong (03/12) PW: Memasuki hari besar umat Nasrani di bulan Desember yaitu perayaan hari Natal serta memasuki pergantian tahun 2020 menuju ke tahun 2021, kebutuhan bahan pokok khususnya sembako akan meningkat. Oleh sebab itu, dibutuhkan kesiapan dan Ketersediaan stok bahan-bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat yang ada di Kota Sorong juga masyarakat yang ada di Sorong Raya.
Untuk menjaga ketersediaan bahan-bahan pokok menjelang perayaan natal dan tahun baru tersebut, Tim gabungan yang terdiri dari Pemerintah Kota Sorong bersama anggota komisi II DPRD Kota Sorong serta Satpol PP melakukan sidak atau inspeksi mendadak di beberapa gudang distributor bahan pokok yang ada di Kota Sorong.
DI sela-sela melaksanakan sidak tersebut, Amos Karet yang merupakan Staf Ahli Wali Kota Sorong Bidang Ekonomi Pembangunan dan Keuangan menyampaikan bahwa inspeksi ini dilakukan untuk mengecek ketersediaan bahan pokok dalam 1 bulan ini, tidak berkurang. “Ketersediaan bahan-bahan pokok ini baiknya untuk Kota Sorong dulu, setelah itu daerah lain di Sorong Raya ini. Stok ini juga jangan sampai ada yang kadaluarsa dan juga tidak bermain harga”, ujar Amos.
Amos meminta para distributor untuk dapat melayani masyarakat dengan baik, jangan sampai bermain harga di kemudian hari. Sekretaris Komisi II DPRD Kota Sorong Elly Nio di tempat yang sama juga menyampaikan kekhawatirannya akan stok bahan pokok menjelang perayaan natal dan tahun baru.
Dikatakan Elly Nio bahwa dalam inspeksi yang dilakukan hari ini, tim gabungan yang turun juga memperingatkan kepada para distributor agar tidak bermain harga atau melakukan penimbunan. “Jika ada distributor yang melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat, maka kami akan memberikan peringatan. Jika tidak mengindahkan, maka kami bersama Pemkot Sorong akan berkoordinasi untuk memberikan sanksi”, ujarnya.
Dari hasil inspeksi yang dilakukan tim gabungan tersebut, Elly Nio mengaku puas dengan hasil yang didapat dan ketersediaan bahan pokok mencukupi untuk kebutuhan menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru). “Ada 4 distributor besar dan 2 supermarket yang dikunjungi dan para distributor menjamin kekhawatiran masyarakat akan permainan harga, tidak akan terjadi”, ujar Elly Nio.
//Jacob Sumampouw