Oleh. PP LAFKI
Di hari pertama konferensi ISQua yang bergengsi di Istanbul, 25 September 2024, kita diperkenalkan dengan konsep yang cukup menggugah, yaitu Learning Health Systems (LHS). Diskusi yang berlangsung tidak hanya menawarkan teori, tapi juga cara-cara praktis untuk membawa perubahan nyata di lapangan. Sebagai lembaga akreditasi terkemuka di Indonesia, LAFKI mendapat kesempatan emas untuk menggali lebih dalam tentang implementasi model ini dalam konteks yang lebih luas.
Membangun Jembatan Data dan Informasi
Salah satu poin penting yang dibahas adalah bagaimana data dan informasi dapat menjadi fondasi dalam sistem kesehatan yang terus belajar dan berkembang. Bagi LAFKI, ini artinya mengadaptasi sistem pengumpulan data yang tidak hanya efisien tapi juga transparan. Dengan mengadopsi sistem seperti ini, LAFKI bisa memastikan bahwa setiap fasilitas kesehatan yang diakreditasi beroperasi tidak hanya berdasarkan standar yang telah ditetapkan, tapi juga mampu melakukan penyesuaian berdasarkan data terkini.
Budaya Belajar yang Tidak Pernah Berhenti
Sesi tersebut juga menyoroti pentingnya budaya pembelajaran yang terus-menerus. Untuk LAFKI, hal ini berarti terus menerus memperbarui dan menyegarkan cara kerja mereka. Dengan menerapkan pendekatan pembelajaran yang berkelanjutan, LAFKI tidak hanya meningkatkan kualitas layanan yang mereka akreditasi tapi juga memperkuat posisi mereka sebagai lembaga yang dinamis dan adaptif.
Kemitraan yang Menguatkan
Kemitraan antara pasien dan klinisi yang dibahas menginspirasi LAFKI untuk mendorong rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang mereka awasi untuk mengadopsi model serupa. Meningkatkan keterlibatan pasien dalam setiap aspek perawatan mereka bukan hanya meningkatkan hasil kesehatan tapi juga memperkuat kepercayaan dan kepuasan pasien. Untuk LAFKI, ini berarti memastikan bahwa fasilitas yang diakreditasi benar-benar menerapkan model kemitraan ini dalam praktik mereka.
Insentif yang Menunjang Inovasi
Pembahasan tentang insentif dalam LHS menunjukkan pentingnya struktur yang mendukung inovasi dan perbaikan berkelanjutan. LAFKI bisa mengambil inspirasi dari ini untuk memperkenalkan insentif bagi fasilitas kesehatan yang tidak hanya memenuhi standar akreditasi tapi juga berinovasi dalam cara mereka memberikan perawatan. Ini bisa berupa pengakuan publik, insentif finansial, atau peluang pelatihan yang lebih baik.
Refleksi Hari yang Penuh Inspirasi
Mengakhiri sesi, banyak dari delegasi LAFKI yang merasa terinspirasi dan siap untuk membawa pulang wawasan baru ke Indonesia. Diskusi hari itu bukan hanya tentang mendengarkan dan mencatat, tapi juga tentang membayangkan kemungkinan-kemungkinan baru dan cara-cara inovatif untuk mengintegrasikan pelajaran tersebut dalam kerangka kerja mereka.
Dari pemandangan indah kota Istanbul, sesi ini membuka mata kita semua bahwa masa depan kesehatan adalah tentang sistem yang adaptif, sistem yang belajar secara terus-menerus, dan sistem yang benar-benar mengutamakan pasien. Sebagai langkah selanjutnya, LAFKI berkomitmen untuk mempertimbangkan prinsip-prinsip ini dalam strategi mereka, tidak hanya sebagai pencapaian tetapi sebagai sebuah perjalanan berkelanjutan menuju peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang berkesinambungan di Indonesia.
Kembali ke Jakarta dengan Pelajaran Baru
Seiring penutupan hari yang penuh pembelajaran, delegasi LAFKI mengemas pengetahuan yang didapat dengan semangat untuk mengimplementasikannya. Langkah-langkah konkrit, seperti workshop, seminar, dan sesi pelatihan, sudah mulai direncanakan untuk memastikan bahwa apa yang dibawa pulang dari Istanbul tidak hanya teori, tetapi bertransformasi menjadi tindakan nyata yang dapat dilihat dan dirasakan oleh masyarakat luas.
Konferensi ini membuktikan bahwa di era globalisasi, belajar dari pengalaman internasional bukan hanya sebuah opsi, tetapi sebuah keharusan. Untuk LAFKI, pelajaran dari Istanbul akan menjadi titik tolak penting dalam mengarahkan Indonesia menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif, adaptif, dan terus menerus belajar dari data dan pengalaman setiap harinya. Apa yang dimulai sebagai sesi pembelajaran di Istanbul, diharapkan menjadi kebijakan yang berdampak luas di seluruh nusantara, membawa perubahan positif bagi kesehatan masyarakat Indonesia. Salam LAFKI