Oleh. PP LAFKI
Dalam rangkaian kegiatan Musyawarah Nasional (MUNAS) LAFKI dan acara PIFKI ke-3 serta perayaan HUT ke-5 LAFKI yang berlangsung meriah di Medan, terjadi momen bersejarah yang penuh inspirasi. Pataka LAFKI, simbol kebanggaan dan kehormatan, diserahkan dari Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera Utara kepada Korwil Jawa Barat, sebagai tuan rumah pelaksana PIFKI 2025 yang akan datang.
Musyawarah Nasional (MUNAS) LAFKI dan PIFKI ke-3 dibuka dengan penuh antusiasme dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari sektor kesehatan. Ketua Umum LAFKI, dr. Friedrich Max Rumintjap, Sp.OG(K) MARS. FIHFAA, FISQua, FRSPH dalam pidato pembukaannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya atas pencapaian LAFKI dalm beberapa tahun terakhir. “Kita telah banyak belajar dan berkembang, dan dengan semangat kebersamaan ini, saya yakin kita dapat menghadapi tantangan di masa depan dengan lebih baik,” ujarnya.
Acara ini diisi dengan berbagai sesi ilmiah dan workshop yang membahas isu-isu terkini dalam dunia kesehatan, termasuk inovasi dalam akreditasi fasilitas kesehatan dan strategi peningkatan mutu layanan. PIFKI ke-3 (Pertemuan Ilmiah Fasilitas Kesehatan Indonesia) menjadi wadah penting bagi para profesional kesehatan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Puncak acara ditandai dengan serah terima Pataka LAFKI dari Korwil Sumatera Utara kepada Korwil Jawa Barat. Prosesi ini dilakukan dengan penuh khidmat dan disaksikan oleh seluruh peserta yang hadir. Korwil Sumatera Utara, yang telah berhasil menjadi tuan rumah yang baik, menyerahkan tanggung jawab besar ini kepada Korwil Jawa Barat, yang akan menjadi tuan rumah pelaksana PIFKI 2025.
“Ini bukan hanya serah terima simbolis, tetapi juga penyerahan amanah untuk terus berinovasi dan bekerja keras dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan di Indonesia,” kata Korwil Sumatera Utara dalam sambutannya.
Korwil Jawa Barat, dalam penerimaannya, menyatakan siap untuk mengemban tugas ini dengan sebaik-baiknya. “Kami merasa terhormat dan siap untuk menghadirkan PIFKI 2025 yang lebih baik, yang tidak hanya merayakan pencapaian tetapi juga memicu semangat baru dalam pelayanan kesehatan,” ungkapnya.
Dalam sambutannya, dr. Friedrich Max Rumintjap menyatakan, “Pakaian adat yang dikenakan oleh para peserta mencerminkan betapa kaya dan beragamnya budaya Indonesia. Ini mengingatkan kita bahwa meskipun berbeda, kita tetap satu dalam tujuan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.”
Perayaan HUT ke-5 LAFKI nanti akan menjadi momen refleksi atas perjalanan yang telah dilalui. LAFKI yang telah banyak berkontribusi dalam meningkatkan standar akreditasi fasilitas kesehatan di Indonesia. Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dan dedikasi para anggota LAFKI yang selalu berkomitmen untuk memberikan yang terbaik.
Acara serah terima Pataka LAFKI, PIFKI ke-3, dan perayaan HUT ke-5 LAFKI ini bukan hanya momen refleksi atas pencapaian yang telah diraih, tetapi juga menjadi batu loncatan untuk masa depan yang lebih cerah. Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi tinggi dari seluruh anggota, LAFKI siap mengemban tugas untuk terus meningkatkan mutu layanan kesehatan di Indonesia.
Dengan semangat yang kita miliki, kita dapat menghadapi setiap tantangan dan membawa perubahan positif yang nyata dalam sistem kesehatan Indonesia. Acara ini berakhir dengan penuh harapan dan optimisme, dengan komitmen bersama untuk terus belajar, berbagi, dan menginspirasi. Seluruh peserta pulang dengan semangat baru, siap untuk melanjutkan perjuangan dalam meningkatkan mutu layanan kesehatan di tanah air. Salam LAFKI.