TNI Angkatan Laut, Dispen Kormar (Surabaya). Prajurit Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi 2 Marinir (Yonranratfib 2 Mar) sebagai pasukan pendarat unsur kendaraan pendarat amfibi, sigap dan tanggap menghadapi segala kendala manuver Ranpur saat beroperasi, salah satunya dalam situasi darurat kendaraan tempur (Ranpur) tenggelam secara perlahan maupun cepat sesuai dengan skenario Latihan Satuan Dasar II dan Latihan Satuan Lanjutan I (LSD I dan LSL II) TW II Tahun 2024 materi Peran Peninggalan Ranpur di Kolam Rampa, uji kedap Denhar, Karangpilang, Surabaya. Jumat (31/05/2024).
Latihan yang masih berkaitan dengan simulasi operasi amfibi tersebut melibatkan Ranpur jenis BTR 50 P(M), dengan fokus melatih prajurit sebagai kru Ranpur mengambil tindakan cepat dan tepat atas keselamatan personel utamanya, serta perlengkapan yang diperlukan pada kondisi darurat bahaya Ranpur tenggelam dilihat dari penggolongan peran peninggalan lambat atau cepat, teknik pelaksanaan dan penentuan peran peninggalan di air/laut oleh Komandan Kendaraan (Danran) dan tugas masing-masing prajurit sesuai prosedur ketika peran peninggalan dilaksanakan.
Sebelum pelaksanaan, Letda Mar Imam Bukhori selaku Perwira pemberi materi menyampaikan beberapa materi kelas lapangan yang mencakup skema ruang muat, pengetahuan peran peninggalan Ranpur hingga pelaksanaan drill peran peninggalan Ranpur.
Atas dilangsungkannya kegiatan latihan ini Komandan Yonranratfib 2 Mar Letkol Marinir Aloysius Y.N., M.Tr.Opsla., berharap, prajurit dapat merefresh kembali pengetahuan guna peningkatan kemampuan kesenjataan, sekaligus bekal nantinya apabila prajurit dihadapkan pada kondisi sulit problem aspek laut dalam penerapan peranan orgas dan tupoksi pada pelaksanaan operasi pendaratan amfibi maupun operasi oleh satuan tugas TNI Angkatan Laut.