Sidang Jemaat GPM Tiakur 2024 Menyoroti Peningkatan Kualitas Hidup dan Berdemokrasi.

 

Pelopor Wiratama MBD : Telah berlangsung pembukaan Sidang ke-X Jemaat GPM Tiakur Minggu, 18 Februari 2024 dengan Sub Tema “Bersama-sama meningkatkan kualitas hidup sebagai wujud bertumbuhnya keluarga Allah”. Kali ini, Sektor Zebaoth dipercayakan menjadi tuan rumah pelaksana. Acara pembukaan berlangsung dalam kebaktian Minggu pagi di Gedung Gereja Eliora Jemaat GPM Tiakur, yang dilayani oleh Pendeta G. Kay, S. Si., Teol

Akta pelaksanaan Sidang ke X Jemaat GPM Tiakur ditandai dengan pemukulan tifa. dilakukan oleh Sekretaris Klasis, PP. Letti Moa Lakor Pendeta R. Hitipeuw/L, S. Si, Wakil Bupati, Ketua Majelis Jemaat, Ketua Panitia sebagai tanda diresmikannya pembukaan Sidang ke-44 MPL Sinode GPM tahun 2024.

Turut hadir dalam kebaktian pembukaan Sidang ke X ini, Wakil Bupati MBD Drs. Agustinus L. Kilikily, M. Si, bersama Ibu Elen Kilikily, Pj. Sekretaris Daerah Drs. Daud Remialy, bersama Ibu Ade Remialy, Sekretaris Klasis GPM Lemola Pdt. R.Hitipeuw/L, S. Si, Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur Pdt. F. Lawa/M.S.Si, Dandim 1511/Pulau Moa Letkol Infanteri Galih Perkasa, Wakapolres MBD Kompol. Djesi Batara, S. Sos, Lurah Tiakur M. Talupoor, Camat Moa, Peserta Sidang.

Selanjutnya, Ketua Panitia, Arius N. Orno mengakui bahwa ini adalah rangkaian panjang untuk umat Tuhan di Jemaat ini untuk menerima kembali para pekerja Tuhan di GPM ini setelah 10 tahun. “Ini bentuk penyertaan Tuhan,”ungkapnya.

Bagi Orno, Persidangan Jemaat Ke X ini dilaksanakan sebagai wahana untuk mengevaluasi program-program pelayanan dalam lingkup jemaat GPM Tiakur baik pada tingkat majelis jemaat, sektor dan unit-unit pelayanan dalam lingkup jemaat yang ditetapkan dalam persidangan jemaat ke IX tahun 2023.
Selain itu, persidangan jemaat juga dimaksudkan sebagai wahana untuk menyusun program-program pelayanan jemaat pada tahun pelayanan 2024 yang akan dirumuskan melalui sidang-sidang komisi.

Kemudian Ketua Majelis Jemaat GPM Tiakur Pendeta F. Lawa/M,S.Si, dalam pidatonya mengatakan Renstra Jemaat yang dibuat memberikan focus prioritas pengembangan
GPM sebagai penekanan pada implementasi Visi dan Misi, yakni pengembangan kapasitas gereja secara integral.

Proses pemilihan umum masih terus berlangsung sampai pemilihan kepala daerah: biarlah kita terus menjaga kehidupan bersama sebagai orang basudara di bumi Kalwedo Tercinta. Sebagai bagian dafi gereja ini ; biarlah kita mampu melahirkan demokrasi yang berkualitas guna mewujudkan kebebasan keadilan kedamaian, kesetaraan, kesejahteraan kemajuan.

“Beta melanjutkan pesan dai ketua sinode GPM:
Wujudkanlah pemilu yang damai.” Damai itu lebih mahal dari kekuasaan Sebaliknya, Kekuasaan itu,harus melayani dan mendamaikan”ujarnya.

Lebih lanjut Pendeta F. Lawa mengatakan Masalah keumatan social ekonomi masih menjadi prioritas dalam persidangan kali ini.
Kita dituntut untuk semakin berhikmat dalam
menjalani aktifitas kehidupan; tapi juga dalam hal
mengelola berkat yang tetap disediakan Tuhan
melalui berbagai cara”kata Lawa.

Sekretaris Klasis Lemola, Pdt. R Hitipeuw/L, S.Si dalam arahannya mengatakan bahwa sidang jemaat GPM Tiakur didasari dengan kebaktian minggu, sehingga persidangan ini berlangsung didalam tuntunan kuasa dan hikmat Allah. Marilah dalam persidangan ini sebagai representasi umat berdiskusi, mengevaluasi dan menetapkan segala yang terbaik bagi pelayanan.

Maka marilah bersidang dalam bingkai sub tema “Bersama-sama meningkatkan kualitas hidup sebagai wujud bertumbuhnya keluarga Allah”. Dengan mempertimbangkan kapasitas jemaat dalam tantangan dan perubahan zaman yang berdampak pada masyarakat dan gereja, ungkapnya.

Ucapan terima kasih sebagai pimpinan gereja bagi umat, sebab arahan dari tingkat Majelis Pekerja Harian Sinode GPM, Majelis Pekerja Klasis hingga Mejelis Jemaat terhadap pelaksanaan demokrasi telah didengar dan dilaksanakan dengan baik. Secara khusus di Klasis Lemola pelaksanaan demokrasi berlangsung dengan baik dan damai, ujarnya.

Ada ungkapan syukur juga karena seluruh warga gereja juga telah menggunakan hak politik untuk menyalurkan suara. Sebab seluruh warga GPM diarahkan untuk harus menyalurkan suara, karena itu adalah cara Tuhan bekerja menentukan kebaikan bagi pembangunan masyarakat. Baik dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan bangsa dan Negara ini, ucapnya.

Sebagai Penutup Wabup MBD Agustinus L. Kilikily menyampaikan rasa kehangatan dan kasih saying yang telah ditanamkan oleh gereja dan jemaat kepada masyarakat sekitar. Gereja bukan hanya merupakan temapat ibadah tetapi menjadi tempat yang dapat memberikan inspirasi, semangat dan kekuatan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Menurutnya, kehadiran gereja dan jemaat Tiakur sangat memberikan warna dalam pembentukan karakter masyarakat yang religius, bersatu dan sejahtera. Maka Pemerintah daerah berkomitmen untuk selalu mendukung kebebasan beragama termasuk aktivitas keagamaan. Memastikan bahwa semua pihak dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling menghormati.

Diingatkannya, untuk terus menjalin persaudaraan, toleransi dan kerjasama yang erat dalam membangun masyarakat yang religius dan berkualitas. Mari bersatu, dalam semangat kerohanian untuk wujudkan hidup lebih baik. Kiranya siding ke-X Jemaat GPM Tiakur sukses dan lancar, dapat mengasilkan keputusan yang baik dan bermartabat untuk pelayanan.”kuncinya.
(***EW19)

Related posts