Ciamis, Jabar – PW. Kapolres Ciamis Polda Jabar AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, SH., S.I.K., M.T., bersama unsur Forkopimda Kabupaten Ciamis nontong bareng (Nobar) pagelaran wayang orang di chanel youtube milik TNI Angkatan Laut. Nobar wayang orang yang bertajuk “Pandowo Boyong” ini dilakukan di Aula Pesat Gatra Mapolres Ciamis, Jawa Barat, pada Minggu, 15 Januari 2023.
Adapun unsur Forkopimda yang hadir yakni Dandim 0613/Ciamis Letkol Inf Wahyu Alfiyan Arisandi, S.I.P., M.I.Pol., Ketua DPRD Kabupaten Ciamis H. Nanang Permana, Kepala Kejaksaan Negeri Ciamis, dan Dewan Kebudayaan Ciamis. Serta tentunya para Pejabat Utama Polres Ciamis Polda Jawa Barat.
Wayang orang ini perankan oleh Kapolri Jenderal TNI Drs. Listyo Sigit Prabowo sebagai Prabu Puntadewa, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono sebagai Bima Sena, Kepala Staf TNI AD Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebagai Batara Guru, Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo sebagai Eyang Abiyasa, dan Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Muhammad Ali sebagai Batara Baruna.
Kapolres Ciamis Polda Jabar AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, SH., S.I.K., M.T., mengatakan, acara nobar ini dilaksanakan dalam rangka untuk meningkatkan sinergitas Polri-TNI, Pemerintah dan komponen masyarakat khususnya di wilayah hukum Polres Ciamis Polda Jabar. Selain itu juga sebagai upaya dalam memelihara dan menjaga budaya bangsa.
“Malam itu kami nonton bersama dalam rangka untuk meningkatkan serta memperkokoh sinergitas dan soliditas TNI-Polri bersama Pemerintah dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, khususnya di wilayah hukum Polres Ciamis Polda Jabar,” kata AKBP Tony Prasetyo Yudhangkoro, Senin (16/01/2023).
Sebagai informasi, Pagelaran wayang orang “PANDOWO BOYONG” tersebut terselenggara atas kerjasama Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) bersama Laskar Indonesia Pusaka (LIP) dan Paguyuban Wayang Orang Bharata. Adapun kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera sekaligus melestarikan budaya kesenian wayang orang sebagai Kesenian Tradisional Indonesia.
Lakon Pandowo Boyong ini mengisahkan ketika lima orang kesatria (Pandawa Lima) bersaudara boyongan atau pindah dari kerajaan Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura. Kepindahan itu untuk memerdekakan diri dari kekuasaan para Kurawa.
Proses pindahnya para Pandawa Lima ini tidak semulus dan semudah yang dibayangkan. Rintangan berat harus mereka lewati termasuk harus berperang melawan bala tentara dari Kurawa yang sebenarnya masih ada ikatan saudara dengan Pandawa Lima. Para Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar dengan punya persenjataan lebih banyak, terpaksa harus ditaklukan oleh Pandawa Lima. Namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik dan bijaksana, Pandawapun dapat memenangkan perang.
F4I