Pedang Pora : Tradisi pernikahan Perwira TNI AL

Upacara tradisi pedang pora adalah suatu perayaan pernikahan yang dilaksanakan untuk melepas masa lajang anggota TNI dengan diiringi rangkaian pedang berbentuk gapura dari hunusan pedang rekan-rekan atau adik angkatan.

Upacara tradisi pedang pora ini awalnya dilakukan untuk dan oleh perwira TNI AL yang memiliki pedang dan mengikuti tradisi Royal Navy Inggris yang disesuaikan dengan budaya Indonesia.

Upacara pedang pora dilakukan dilingkungan TNI AL pertama kali tahun 1958 dan kemudian diikuti oleh para perwira di lingkungan TNI Polri.

Upacara ini merupakan simbol solidaritas dan rasa persaudaraan para prajurit, serta menerima pasangan prajurit dalam keluarga besar.

Saat ini upacara pedang pora dilaksanakan untuk melepas masa lajang Letda Laut(K).Andreas Mahendra Satria Hutama yang menikah dengan drg Dinda Devina pada hari Sabtu 26 Nopember 2022 di Grand Ballrom Novotel Surabaya. Bertindak Sebagai Inspektur Upacara adalah Kolonel Laut(K) Dr.dr.Hisnindarsyah SE M.Kes MH Sp.KL(K) beserta Ibu Virly Mavitasari, yang bertugas sebagai Palikes Pokli RSPAL Ramelan Surabaya. Sedangkan sebagai Perwira upacara adalah Letda Laut(K) Gregorius Noventa Bima dan mengatur serta memimpin jalannya acara Pedang pora.

Upacara pora ini adalah tradisi yang hanya hanya dilaksanakan sekali dari seluruh proses pernikahan pasangan mempelai.

Jika upacara pedang pora ini terdiri dari 12 tahapan
Pertama, pasukan pedang pora memasuki tempat upacara.
Kedua, mempelai dan disusul kedua orang tua untuk memasuki tempat upacara.
Ketiga, inspektur upacara tiba di tempat upacara.
Keempat, laporan komandan pasukan kepada inspektur upacara.
Kelima, mempelai memasuki gapura Pedang Pora.
Keenam, pernyataan dari inspektur upacara.
Ketujuh, pemberian tanda kehormatan kepada mempelai putri dan melantik sebagai anggota Jalasenastri atau anggota istri TNI
Kedelapan, inspektur upacara mengiringi kedua mempelai ke pelaminan.
Kesembilan, laporan komandan pasukan pada Inspektur upacara.
Kesepuluh, inspektur upacara meninggalkan tempat upacara.
Kesebelas, foto. Kemudian upacara selesai.

Acara pedang pora ini tiada lain untuk memantapkan tradisi menjadi penerus bagi Prajurit Ksatria Samudera Pengawal NKRI dan nusantara. ( HSD/ RSPAL )

Related posts