(Nunukan) PW : Dalam rangka menindaklanjuti perintah harian Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono tentang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan dalam pengabdian sebagai prajurit Jalasena yang memegang teguh nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, dan Trisila TNI AL, prajurit Pasmar 2 Korps Marinir yang tergabung dalam Satgasmar Opspam Ambalat XXVIII menggelar doa bersama anak yatim dari Yayasan Ukuwah Islamiyah Sei Nyamuk dengan menghadirkan tokoh masyarakat setempat di Pos Komando Taktis (Kotis) Desa Tanjung Aru Kecamatan Sebatik Timur Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kamis (27/10/2022) malam.
Setelah pembacaan surat Yasin secara bersamaan dilanjutkan dengan pembacaan doa yang diaminkan oleh seluruh jamaah yang hadir.
Komandan Satgas Ambalat XXVIII Kapten Marinir Andreas Parsaulian Manalu, ST.Han dalam sambutannya menyampaikan bahwa pembacaan surat yasin dan doa bersama tersebut juga dilakukan di seluruh Pos Marinir yang ada di Pulau Sebatik. Khusus untuk Pos Kotis sengaja menghadirkan anak-anak yatim dan tokoh masyarakat untuk mempererat tali silahturahmi. Disamping itu dalam rangka menyambut hari sumpah pemuda, agar anak-anak dari Yayasan Ukuwah Islamiyah tetap semangat belajar meskipun dalam kondisi berbeda dengan anak-anak seusianya di luar sana. “Semangat pemuda jaman dulu untuk mempersatukan bangsa harus kita pertahankan dan tingkatkan” ujarnya.
Selesai memberikan sambutan, Komandan Satgas Ambalat XXVIII memberikan santunan kepada anak-anak yatim tersebut dan bahan kontak berupa tas dan baju NKRI serta alat olahraga yang diterima langsung oleh pengurus Yayasan Ukuwah Islamiyah dengan harapan agar dapat digunakan dalam menunjang kegiatan di yayasan.
Setelah rangkaian kegiatan selesai dilanjutkan dengan ramah tamah, disela-sela ramah tamah para tokoh masyarakat diantaranya Bapak H. Nurdin (Bang Buaya), Bapak H. Heriyanto (Tokoh Masyarakat Sei Bajau), Mamak Umar (pemilik tanah hibah Pos Kotis), Bapak H. Hamzah (Kepala Desa Tanjung Harapan). Bercerita tentang awal mula adanya Marinir di Pulau Sebatik mulai dari dulu yang namanya Satgas Bunyu hingga Satgas Ambalat sampai dengan sekarang ini.