Situbondo, PW: Dalam rangka membekali para siswa pendidikan komando (Dikko) untuk memiliki kemampuan yang dibutuhkan sebagai prajurit komando Matra laut dengan cara memberikan ilmu kemampuan, keberanian dan keahlian, serta berbagai materi yang diajarkan pelatih untuk mengatasi segala kendala khususnya dalam problem laut maka sebanyak 273 siswa Dikko Marinir Angkatan 168 TA 2021 yang terdiri dari Taruna Marinir Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan LIX dan Siswa Pendidikan Pertama Tamtama (Dikmata) Marinir XLI/1 TA 2021 melaksanakan Latihan Praktek (Lattek) tahap II yaitu Tahap Laut meliputi materi diantaranya: renang laut dengan jarak 2000 meter, renang ponco, renang rintis, eksersisi perahu karet, pertolongan di air, pengetahuan mopel, teknik mengemudi mopel/ motoris, pengetahuan cast and recovery, serta static water jump/terjun paku dan materi laut lainnya yang dipimpin langsung oleh Komandan Sekolah Tamtama Marinir (Dansetaifmar) Mayor Marinir Nofry G.Kaloh, M.Tr. Opsla selaku perwira pelaksana praktek (Palaklattek) yang saat ini berada di Pantai Jangkar, Situbondo. Selasa (17/05/2022).
Dalam penjelasannya, Mayor Marinir Nofry G. Kaloh menyampaikan bahwa maksud dan tujuan dari Tahap laut ini adalah membekali para siswa komando untuk memiliki kemampuan materi kelautan untuk menumbuhkan ketrampilan, keberanian dan keahlian, di media laut, mengatasi segala kendala dan sebagai media infiltrasi dan exfiltrasi selama problem kelautan, karena pada hakekatnya Prajurit Korps Marinir adalah pasukan pendarat yang habitatnya adalah di Laut dan juga sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme guna menghasilkan sumber daya manusia unggul untuk mendukung tugas TNI AL serta merupakan merupakan implikasi kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono.
Lebih lanjut, Mayor Marinir Nofry G. Kaloh mengatakan bahwa dalam latihan ini para siswa komando diskenariokan melaksanakan tugas operasi amfibi atau operasi khusus atau operasi pendukung lainnya untuk mencari data data musuh, melumpuhkan, merebut, menduduki dan menguasai sasaran musuh, atau kegiatan infiltrasi ke daerah sasaran musuh. Dalam proses pelaksanaannya siswa di lepas dan diterjunkan di laut dengan cara cast atau water jump dari kapal di wilayah laut musuh untuk mendekat dan masuk ke sasaran dan target dengan jarak yang terukur dan aman dari pantauan deteksi pihak musuh.
Selain itu, Mayor Marinir Nofry G. Kaloh menambahkan bahwa disamping mampu melaksanakan materi cast dari kapal atau water jump, para siswa komando juga harus mampu melaksanakan bertahan hidup di laut tanpa alat kelengkapan maupun menggunakan alat kelengkapan dengan cara water trappen, berenang maupun memanfaatkan material dan barang barang yg ditemukan dilaut jika terjadi trouble dalam misi yang diemban sambil menunggu evakuasi dari tim bantuan melalui teknik cast and recovery untuk bisa mencapai daratan terdekat atau kembali ke kapal utama.
Masih dalam rangkaian latihan tahap laut, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri Marinir (Pusdikifmar) Kolonel Marinir Rino Rianto selaku Direktur latihan kepada seluruh pelatih dan jajaran Satgas Lattek Dikko 168 berpesan, “Seluruh pelatih, instruktur, pembimbing serta pendukung agar tetap perhatikan faktor keamanan, keselamatan personel serta material sehingga pelaksanaan latihan dapat berjalan dengan aman dan lancar dari awal sampai dengan selesai, awali setiap kegiatan dengan doa.” (yosafat rh)