Jakarta, PW: Sebanyak 184 Perwira Siswa (Pasis) Pendidikan Reguler (Dikreg) Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut (Seskoal) Angkatan ke-60 TA 2022 melaksanakan Diskusi Antar Kelompok (DAK) mengenai Studi Kasus mata kuliah Strategi Militer di Kelas A,B,C dan D Gedung R.E Martadinata, Gedung OB Syaaf dan Ruang Joint Operations Plan Role (JOPR) Seskoal, Kebayoran Lama Cipulir Jakarta Selatan ( 24/02).
Komandan Seskoal Laksamana Muda TNI Tunggul Suropati, S.E., M.Tr(Han) menyampaikan Maksud dari penugasan ini adalah untuk membekali Pasis agar memahami dan menguasai mata kuliah Strategi Militer melalui diskusi Studi Kasus Perang masa lalu dalam mengaplikasikan teori strategi yang sudah diterima. Tujuan dari penugasan ini adalah agar Pasis mampu menganalisis dan memahami strategi perang yang diterapkan pada Penyerangan Pearl Harbour tahun 1941, Pertempuran Teluk Leyte tahun 1944 dan Perang Falkland tahun 1982.
Kepala Departemen Strategi (Kadepstra) Seskoal Kolonel Laut (P) Jales Jamca Jayamahe sebagai penanggung jawab DAK ini menjelaskan bahwa Pasis terbagi dalam 15 (lima belas) kelompok dimana setiap Pasis membuat Kertas Karya Acuan (KKA) Studi Kasus untuk memahami kekurangan dan kelebihan yang ada serta memahami peristiwa perang tersebut dari sudut pandang aspek strategi serta manfaatnya untuk TNI AL. Hal ini tentunya selaras dengan Perintah Harian Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam upaya membangun Sumber Daya Manusia TNI AL yang unggul dan profesional serta tangguh dalam menghadapi segala ancaman.
Dalam kelompok Pasis tersebut membahas 3 (tiga) topik antara lain Kelompok III,VIII,dan XIII, membahas mengenai Perang Inggris dan Argentina pada Perang Falkland (Malvinas) Tahun 1982 ditinjau dari Aspek Strategi serta Manfaatnya bagi TNI AL. Selanjutnya Kelompok V,X, dan XV dengan topik pembahasan mengenai Pertempuran teluk Leyte Tahun 1944 antara Amerika Serikat dengan Jepang ditinjau dari Strategi serta manfaat bagi TNI AL. Kelompok IV, IX dan XIV Studi Kasus Penyerangan Pearl Harbour Tahun 1941 ditinjau dari Aspek Strategi pihak Jepang dan Amerika Serikat serta manfaatnya bagi TNI AL.
Dalam Diskusi ini, setiap kelompok memaparkan naskahnya selama 20 menit dihadapan para patun/dosen penilai dan juga rekan sesama Pasis. Lalu kelompok yang lainnya akan memberikan tanggapannya. Selanjutnya, para Perwira Pembimbing (Pabing) pada setiap Kelompok Diskusi tersebut memberikan koreksi, masukan dan tanggapan mengenai naskah yang telah dipaparkan kelompok Pasis tersebut. Pelaksanaan Kegiatan berjalan dengan baik dengan tetap melaksanakan Protokol Kesehatan yang ketat yaitu menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.